Aksi Penculikan Marak, Pemkot Surabaya Aktif Beri Perlindungan Anak Sekolah

• Monday, 25 Nov 2019 - 16:36 WIB

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau warganya untuk mewaspadai aksi penculikan anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di daerah lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christyanto mengatakan, Wali Kota Surabaya telah memerintahkan kepada para camat dan lurah agar membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT. 

"Surat edaran yang disampaikan para camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk mengingatkan warga maupun para guru agar berhati-hati terhadap orang asing yang ingin menjemput anak mereka," ujar Eddy

Terlebih, lanjut dia, pada saat jam pulang sekolah atau di tengah jam pelajaran. "Kalau yang jemput orangnya tidak kenal jangan dilepas. Harus orang yang biasa jemput," ungkap salah satu orang kepercayaan Walikota Surabaya tersebut.

Tak hanya orang tua, Eddy berharap pembantu rumah tangga (PRT) juga berhati-hati terhadap orang lain yang ingin menjemput putra-putri. Langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan di wilayahnya, bukan saja melalui imbauan yang disampaikan melalui surat edaran.

Lebih jauh, menurut Eddy Christyanto, BPPD dan Linmas, selama ini dirinya telah menginstruksikan kepada para Kepala Satuan Tugas Linmas untuk berkeliling ke sekolah-sekolah, terutama TK dan SD.

"Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya antarjemput. Sekolah kita minta menutup pagar dan berhati-hati," katanya.

Ancaman aksi penculikan di sekitar Surabaya bukan isapan jempol. Beberapa waktu lalu. aksi penculikan mengancam anak SD di kawasan Waru Sidoarjo. Namun aksi tersebut berhasil digagalkan warga. Sayangnya pelaku berhasil kabur dan tidak tertangkap sampai saat ini. (Hermawan)