Desa Wisata Boon Pring, Surga Kecil di Bumi Arema

• Friday, 29 Nov 2019 - 13:19 WIB

Malang - Bumi Arema Malang identik dengan pariwisata. Kawasan yang berada di sisi selatan Jawa Timur tersebut memiliki beragam obyek wisata alam. Gunung, pantai, pulau nan indah, air terjun sampai wisata budaya, kuliner dan belanja tersedia di Malang. Kondisi ini membuat masyarakat Malang peka terhadap celah kehidupan yang bisa dimanfaatkan dan diolah sebagai obyek wisata.

Satu diantara obyek wisata yang saat ini tengah dikembangkan adalah desa wisata. Cukup banyak tumbuh dan bermunculan desa wisata di Malang, dan salah satunya Desa Wisata Boonpring.

Terletak 40 km ke arah selatan dari Kota Malang. Desa Wisata Boonpring, yang berada di Kecamatan Turen menjadi obyek wisata yang menarik. Bahkan Desa Wisata Boon Pring disebut -sebut Surga Kecil di Bumi Arema.

Syamsul Arifin, Direktur BUMdes Desa Sanaankerto yang mengelola Desa  Wisata Boon Pring menuturkan, bahwa dulu kawasan tersebut adalah desa tertinggal. Didominasi keluarga miskin dan masyarakat dengan kualitas pendidikan rendah. 

Namun keindahan desa tersebut menjadi aset berharga yang kemudian bisa mengubah kondisi yang ada. "Ini dulu IDT atau desa tertinggal. Tak banyak yang peduli bahkan warganya banyak yang pergi ke daerah lain untuk mencari pekerjaan," ujar pensiunan PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tersebut. Tahun 2015  kondisi mulai berubah, seiring rintisan desa wisata. Bantuan dana desa bisa diolah dan dimanfaatkan untuk merubah kawasan tersebut.

"Bantuan dari desa yang merupakan program pemerintah pusat menjadi sarana awal mengembangkan Desa Boon Pring. Tahun pertama, kedua, ketiga kita masih dibantu. Namun di tahun ke 4 kita sudah mandiri," lanjut Samsul Arifin.

Saat ini Desa Wisata Boon Pring telah berkembang menjadi obyek wisata alam yang dikenal. Perpaduan hutan bambu, telaga, sumber mata air, pasar rakyat, kolam renang dan aneka permainan membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat tersebut. 

"Hanya dengan 10 ribu, pengunjung bisa menikmati keindahan alam di Pabrik Oksigen. Bahkan yang suka main getek atau perahu bambu bisa menikmatinya di telaga nan indah," lanjut Samsul Arifin.

Terkait dengan hutan bambu, ternyata tidak hanya menarik pengunjung. Peneliti dari LIPI pun sering berkunjung untuk melakukan penelitian terhadap 70 jenis bambu yang ada di tempat tersebut. Bahkan LIPI dalam waktu dekat akan mengirimkan bibit bambu sebanyak 40 jenis. Jika kelak bisa tumbuh dan berkembang, menurut  Samsul Arifin, Boon Pring akan menjadi Kebun Raya Bambu pertama di Indonesia. 

"Kita berharap dukungan pemerintah yang ada saat ini, baik dari pusat, provinsi maupun pemda setempat bisa makin memajukan Desa Wisata Boon Pring dan menjadi lahan kehidupan masyarakat sekitar. Sehingga tidak perlu lagi menjadi kaum urban dikota lain," pungkas Samsul Arifin. (Hermawan)