ASI dan Imunisasi Hindarkan Anak Dari Pneumonia

• Monday, 9 Dec 2019 - 08:54 WIB

Surabaya - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Paediatrician menyebut Air Susu Ibu (ASI) tidak boleh dihilangkan pada proses pertumbuhan anak mulai usia 0 sampai 2 tahun.

ASI merupakan kebutuhan penting guna menghindarkan anak-anak dari kondisi tidak sehat terhadap banyak penyebab, termasuk pneumonia.

Data yang dimiliki IDAI dan Paediatrician, kasus kematian disebabkan pneumonia pada anak di bawah usia lima tahun di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 147 ribu anak.

Angka itu menempatkan Indonesia pada urutan ke delapan dunia. Di peringkat pertama ada India dengan penderita pneumonia 1,2 juta anak.

Rata-rata kematian akibat penyakit pneumonia atau yang lebih dikenal dengan radang paru-paru disebabkan bakteri virus dan jamur pada anak usia dua tahun ke bawah.

"Sebanyak 81 persen kematian pneumonia pada anak usia di bawah dua tahun," ujar anggota IDAI dan Paediatrician dr Dini Adityarini, SpA di sela acara talkshow dan diseminasi media tentang imunisasi dan pneumonia yang bertajuk "Imunisasi: Sebuah Investasi dan Gaya Hidup Kekinian" di Surabaya, Sabtu (7/12/2019), yang digelar Radio MNC Trijaya dan Jurnalis Sahabat Anak

dr Dini memaparkan pneumonia di Jawa Timur menempati urutan kedua setelah Necrotizing Enterocolitis sebagai penyebab kematian bayi.

Ia menyarankan agar ibu memberikan ASI eksklusif karena banyak manfaat. Selain imunitas alami, juga dapat menekan pengeluaran orang tua.

Menurutnya, ibu yang memberikan ASI eksklusif bisa membantu perencanaan vaksinasi. Terlebih vaksin yang tidak disubsidi pemerintah, seperti pneumonia.

Anggaran yang seharusnya keluar sebagai pengganti ASI, bisa dialihkan ke biaya vaksin. Harga satu kali vaksin pneumonia misalnya, mencapai Rp 700 ribu.

"Itu diberikan empat kali, yakni pada anak usia dua bulan, empat bulan, enam bulan dan 15 bulan," ungkapnya.

Dengan pemberian ASI eksklusif, setidaknya itu lebih baik dalam melindungi bayi dari penyakit selain vaksinasi.

"Jadi ASI memberikan framing, memberikan dasar untuk imunitas pada bayi. Baik pada bayi sehat, maupun bayi sakit. Terutama pada bayi prematur," terangnya.

Mellyza Silvy, Dosen Literasi Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya mengatakan di era milenial dan modern sekarang ini menjadi sangat penting untuk berinvestasi dalam kaitannya dengan kesehatan.

"Saat ini investasi atau menabung bukan hanya sekedar untuk kebutuhan masa depan. Tetapi kesehatan juga menjadi bagian penting untuk sebuah keluarga, dan itu juga bisa dilakukan dengan cara menyisihkan dana. Ini bagian penting yang mulai menjadi trend," katanya.

Public Affairs Director PT Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus mendukung kampanye dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi itu.

"Tentunya dukungan tersebut bisa jadi dalam bentuk kehadiran kami pada kampanye-kampanye atau aktivitas-aktivitas yang memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi," kata Bambang. (Hermawan)