“Ask Me Anything”: Para Pegiat Disabilitas Menjawab Pertanyaan Besar

• Wednesday, 11 Dec 2019 - 17:33 WIB

JAKARTA - Stereotip adalah sesuatu yang ditujukan pada sekelompok orang, termasuk orang-orang penyandang disabilitas.

Semalam, Kedutaan Besar Australia menyelenggarakan seminar Big Ideas yang menantang stereotip itu, melalui sebuah panel yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan pribadi pada penyandang disabilitas tentang pengalaman hidup mereka.

Panel tersebut terdiri dari Angkie Yudistia, pendiri Thisable Enterprise dan salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo, Vanessa Vlajkovic, pegiat disabilitas Australia Barat dan peserta Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP), komposer dan pianis Ananda Sukarlan, dan konsultan disabilitas dan inklusi sosial Bahrul Fuad.

Dimoderatori oleh Marthella Rivera Roidatua, pendiri Koneksi Indonesia Inklusif, para panelis acara “Ask Me Anything” menjawab pertanyaan anonim dari para penonton tentang prestasi mereka, pengalaman diskriminasi dan bahkan hubungan romantis.

“Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki disabilitas. Masyarakat yang benar-benar inklusif harus memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak dan perlindungan yang sama dengan yang kita semua miliki,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan. “Diskusi ini menyoroti betapa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan untuk membangun inklusi itu.”

Pemerintah Australia, melalui kemitraan pembangunannya dengan Indonesia, mendukung kegiatan yang ditargetkan dan difokuskan pada inklusi disabilitas di Indonesia, termasuk mendukung penyandang disabilitas untuk mengakses layanan publik dan bantuan sosial serta mendukung pembangunan infrastruktur inklusif.

Acara ini merupakan bagian dari perayaan Hari Internasional Orang dengan Disabilitas oleh Kedutaan Besar Australia dan dipersembahkan oleh kampanye Australia Connect kami.

Big Ideas adalah seri seminar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang mengeksplorasi topik-topik kontemporer yang menarik bagi Indonesia dan Australia. Acara ini bertujuan untuk menghasilkan diskusi berkualitas yang berkontribusi pada pengembangan ide-ide baru, perspektif baru dan peluang jejaring baru untuk peserta.