Inilah Langkah Dagang Indonesia dalam Kompetisi Perdagangan Global

• Thursday, 12 Dec 2019 - 12:31 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali menggaungkan penguatan infrastruktur sebagai salah satu prioritas kinerja di periode kedua masa pemerintahannya. Penguatan infrastruktur tentu harus dibarengi
penguatan pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional sebagai pendukung. Upaya pembangunan ekonomi inklusif dan berdaya saing menjadi strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak perekonomian global.

Belum adanya “bendera putih” dari perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, juga kecenderungan negara mitra dagang yang lebih protektif turut andil dalam dinamika
perekonomian global yang saat ini tidak stabil.

“Dinamika perekonomian global tentu saja berpengaruh pada dinamika perekonomian suatu negara maupun pelaku ekonomi lainnya, termasuk Indonesia.” jelas
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti.

Nuke menjelaskan, peran dan posisi perekonomian Indonesia dalam kancah global bisa dilihat dari berbagai aspek seperti investasi, industri, perdagangan yang merupakan tiga aspek utama dalam
membangun perekonomian Indonesia baik di pasar domestik maupun global.

“Perdagangan bisa meningkat ketika industri tumbuh dengan baik; sementara itu, membaiknya industri nasional juga ditentukan oleh investasi yang ada.” lanjut Nuke.

Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho, mengungkapkan, kondisi perdagangan global yang mulai diwarnai dengan isu dan kebijakan yang lebih protektif oleh sejumlah negara mitra dagang bisa mempengaruhi peta hubungan ekonomi dan perdagangan dunia.

“Peran diplomasi ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah menjadi prioritas utama bagi banyak negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.” terang Eko.

Eko menambahkan, pemerintah Indonesia hendaknya menitikberatkan, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi dagang pada produk yang bernilai tambah lebih tinggi, dengan jangkauan pasar yang lebih luas dan beragam.

“Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing bisa menjadi pilihan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan lebih mengikutsertakan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan ekonomi,” papar Eko.

Seminar Nasional “Dinamika dan Tantangan Indonesia dalam Perekonomian Global” diselenggarakan atas kerja sama Pusat Penelitian Ekonomi LIPI bersama Kementerian Perdangangan. Kamar Dagang dan Industri (KADIN), dan Universitas Indonesia. (ANP)