PM Israel Netanyahu Pastikan Brasil Pindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem pada 2020

Anton Suhartoni • Monday, 16 Dec 2019 - 14:12 WIB

TEL AVIV - Brasil akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), memindahkan Kedutaan Besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. AS lebih dulu memindahkan kedubesnya pada Mei 2018 setelah pada Desember 2017, Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Langkah AS itu dikecam karena melanggar hukum internasional dan resolusi PBB. Pada 2020, Brasil akan mengikuti langkah kontroversial tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/12/2019), mengaku mendapat jaminan dari putra presiden Brasil Jair Bolsonaro yang juga anggota parlemen, Eduardo Bolsonaro, bahwa negaranya akan menyusul AS.

Saat ini Brasil baru membuka kantor misi perdagangan di Yerusalem, belum memindahkan kedubes.

Sejak menjabat pada Januari lalu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sudah memberikan tanda-tanda akan memindahkan kedubesnya. Namun para pejabat senior meminta langkah tersebut dipertimbangkan kembali karena akan mengganggu hubungan dagang dengan negara-negara Arab.

Eduardo mengatakan kepada misi perdagangan Israel di Yerusalem bahwa sang ayah sudah memberi tahu soal komitmen memindahkan kedubes ke Yerusalem. Meski demikian dia tidak menyebut tanggal pasti pemindahan.

Netanyahu kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa dia telah bertemu Eduardo dan diberi tahu soal komitmen pemindahan ini.

Keputusan pemindahan kedubes ke Yerusalem melanggar hukum internasional di mana sebelumnya disepakati bahwa nasib Yerusalem harus diputuskan antara Israel dan Palestina melalui meja perundingan. Israel merebut Yerusalem dalam perang 1967 yang kemudian dicaplok. Hingga kini pembangunan permukiman di daerah pendudukan Tepi Barat, Palestina, masih berlangsung.

Palestina menegaskan bahwa Yerusalem Timur, yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa yang juga tempat suci ketiga bagi umat Islam, sebagai ibu kotanya di masa depan.

 

(sumber:inews.id)