Fakta Menarik Royke Tumilaar Jadi Dirut Bank Mandiri, Nomor 5 Paling Dinanti

Vania Halim • Monday, 16 Dec 2019 - 14:20 WIB

Jakarta-Royke Tumilaar resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Royke ditunjuk setelah PT Bank Mandiri Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebelumnya, Royke menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri. Pergantian posisi pucuk pimpinan ini dikarenakan Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir.

Berikut beberapa fakta di balik Royke Tumilaar jadi Dirut Bank Mandiri seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Senin (16/12/2019).

1. Royke Tumilaar Resmi Jabat Dirut Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merombak susunan pengurus perusahaan. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Senin (9/12/2019).

Pemegang saham memutuskan mengangkat Royke Tumilaar menjabat Direktur Utama Bank Mandiri, menggantikan Kartika Wirjoatmodjo. Sebelumnya, Royke menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.

2. Miliki Kekayaan Royke Tumilaar Rp78 Miliar

Kekayaan Royke Tumilar per tanggal 31 Desember 2018 tercatat sebesar Rp78 miliar

3. Utang Rp13 Miliar

Selain memiliki harta yang banyak, Royke juga memiliki sejumlah utang, sebesar Rp13 miliar

4. Target Pertumbuhan Kredit Jadi 10% di 2020

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 9%-10% di 2020. Proyeksi ini lebih pesimistis dari yang disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada akhir November lalu sebesar 10%-11%.

frame frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" name="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" scrolling="no" title="3rd party ad content" width="1">

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menyatakan, target pertumbuhan penyaluran kredit di tahun depan tidak terlepas dari kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak. Menurutnya, pelemahan ekonomi yang tengah terjadi sudah mencerminkan sulitnya untuk kredit tumbuh tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan kredit targetnya mencoba untuk tumbuh dekati 10%. Lihat ekonomi saat ini juga tahu diri, kami targetkan 9%-10%. Sudah enggak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya yang tumbuh 14%-16%," ujarnya di Plaza Mandiri.

5. Jadi Dirut Mandiri, Apa Strategi Royke Tumilaar?

Royke mengaku secara garis besar akan menjalankan bisnis perseroan dengan melanjutkan kinerja pendahulunya, Kartika Wirjoatmodjo (Tiko). Menurutnya, sejak awal dirinya sudah terlibat dalam penyusunan rencana kerja Bank Mandiri kedepan.

"Pada dasarnya, saya enggak terlalu banyak mengubah kebijakan Pak Tiko karena perencanaan strategi ke depan kami tetapkan bersama-sama," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta.

Kendati demikian, dirinya bakal melakukan sedikit perubahan dengan melakukan penguatan kolaborasi antara wholesale banking dan retail banking. "Karena memang banyak bisnis-bisnis wholesale value chain-nya belum banyak digarap, retail atau konsumer itu akan banyak digarap," imbuhnya,

 

 

6. Mandiri Naikkan Belanja Modal 30%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan terus mendorong pengembangan digital dalam rencana bisnisnya di tahun 2020. Bank pelat merah ini pun menaikan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar 30% untuk pengembangan digital di tahun depan.

"Secara tahunan kita punya budget cukup besar tapi khusus digitalisasi, capex kita pertumbuhan tahunannya 30%, di dalamnya banyak proses pengembangan digital banking," ujar Direktur Treasury, International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

 

(sumber:okezone.com)