Rusia Bersiap Kerahkan Rudal Hipersonik Avangard yang Tak Bisa Dicegat

Muhaimin • Tuesday, 17 Dec 2019 - 11:02 WIB

MOSKOW - Militer Rusia mengonfirmasi bahwa sistem rudal Avangard dengan kendaraan glide hipersonik bersiap dikerahkan pertama kalinya pada bulan ini. Presiden Vladimir Putin mengklaim misil berkemampuan nuklir ini bisa menyerang seperti meteorit dan tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan mana pun.

"Penempatan resimen roket pertama dengan sistem rudal Avangard di Divisi Roket Dombarovksaya direncanakan pada akhir 2019," kata Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia (RVSN) Kolonel-Jenderal Sergey Karakaev kepada surat kabar Red Star, yang dikutip Selasa (17/12/2019).

"Itu adalah bagian dari upaya Rusia untuk mengembangkan jenis peralatan militer baru untuk rudal strategis modern dan masa depan," katanya lagi.

Menurut laporan kantor berita

TASS, resimen pertama yang dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik Avangard akan mengambil tugas tempur di Divisi Roket Dombarovskaya di wilayah Orenburg sebelum 31 Desember 2019.

Sistem hipersonik merupakan satu dari setengah lusin senjata strategis baru yang digembar-gemborkan oleh Putin pada bulan Maret 2018. Pernyataan Karakaev menunjukkan Rusia memenuhi target untuk penempatan senjata mutakhir itu sebelum akhir tahun ini.

Sistem rudal Avangard mampu melakukan perjalanan 20 kali kecepatan suara, naik di luar atmosfer Bumi, dan menghantam target mana saja di dunia dalam waktu kurang dari 30 menit.

Menurut pihak Rusia, senjata ini membanggakan kemampuan manuver yang luar biasa dan dalam tes yang diyakini berhasil melesat dengan kecepatan 7.000 mph.

Putin menggambarkannya sebagai misil yang tak terkalahkan. "Avangard kebal terhadap pencegatan dengan segala cara oleh sistem pertahanan rudal yang ada dan prospektif dari musuh potensial," katanya.

Persiapan pengerahan senjata hipersonik ini dilakukan setahun setelah Putin mengeluarkan instruksi. "Atas instruksi saya, Departemen Pertahanan menyiapkan dan melakukan tes akhir dari sistem ini. Ini baru saja selesai dengan kesuksesan absolut," kata Putin setahun lalu.

Akhir bulan lalu, Rusia menunjukkan sistem rudal Avangard kepada inspektur Amerika Serikat (AS) berdasarkan ketentuan perjanjian New START. Perjanjian itu adalah satu-satunya pakta pencegah perang nuklir setelah pakta serupa, yakni Perjanjian INF 1978, runtuh karena AS dan Rusia sama-sama menarik diri dari perjanjian tersebut.

 

(sumber:sindonews.com)