Etape Pertama Arlindo Hasilkan Data Awal Biota Laut dan Sampah Plastik

• Thursday, 26 Dec 2019 - 10:52 WIB

Jakarta - Riset TRUMPH (Transport Indonesian Seas, Upwelling, Mixing Physics) dalam Eksplorasi Arus Lintas Indonesia (Arlindo) etape pertama telah berlangsung pada 18 November hingga 24 Desember 2019. Rute perjalanan meliputi perairan Teluk Jakarta, Selat Sunda, Perairan Selatan Jawa, dan berlabuh di Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pelaksana Tugas Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nugroho Dwi Hananto mengungkapkan, hasil yang dapat disampaikan saat ini dari sisi biota laut dan aspek sampah plastik. “Jika kita melihat, sampai saat ini kita belum punya ide di mana tuna itu berkembang. Sementara ini kita baru dapat melihat di Selatan Jawa, tuna itu membesar. Kita juga perlu melihat dari sisi jenis tuna tersebut. Ada berbagai di Selatan Jawa tempat untuk breeding Tuna, sponning groundnya. Kita mengamati perjalanan proses Tuna sampai besar nanti,” paparnya.

Dari aspek sampah plastik, Nugroho menjelaskan, pola sampah terbawa arus dari selat Makassar hingga ke Selatan Jawa. “Namun dengan data yang kita dapatkan, selanjutnya kita akan melihat lebih detail bagaimana nasib sampah plastik di laut, dan bagaimana efeknya terhadap ikan. Kita hubungkan dengan keberadaan mikroplastik di gonad ikannya. Potensi ekonomi atau larva harus kita atur agar jangan sampai rusak, agar kita bisa optimalkan wilayah kerja perikanan di Indonesia,” tambahnya.

Nugroho menekankan, LIPI melakukan penelitian kelautan, sedangkan kebijakannya adalah wewenang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Kita bekerja sama dengan KKP supaya hasil-hasilnya kita sampaikan juga ke KKP untuk membantu merancang kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan. Kita ingin memberikan basis science untuk kebijakan,” tegasnya.

Aktivitas riset ini tidak akan terwujud tanpa Kerja sama antara LIPI dengan Kemhan dan Kemristek. Kegiatan ini juga melibatkan Universitas Sriwijaya, Politeknik Maluku, BMKG, ITB, dan KKP. “Di lingkup LIPI sendiri, riset oseanografi LIPI tidak bisa dilakukan oleh satu Puslit, kita berharap bisa tampil di tingkat yang signifikan, lebih global,” . Arlindo dilakukan bersama The First Institute of Oceanography – Tiongkok dan Department of Atsmospheric and Oceanic Science University of Maryland – Amerika Serikat. (mus)