Iran Serang Markas AS di Irak, Harga Minyak Mentah Meroket

• Wednesday, 8 Jan 2020 - 10:18 WIB
Kapal tanker minyak lalu lalang di Selat Hormuz, Timur Tengah. Selat ini menjadi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia karena 20 persen suplai minyak melewati jalur tersebut. (Foto: AFP)

SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia meroket pada sesi perdagangan Asia. Kenaikan harga tersebut terjadi setelah Iran meluncurkan misil yang menyerang markas AS di Irak.

Dilansir BBC, Rabu (8/1/2020), harga minyak mentah WTI naik 4,5 persen ke 65,65 dolar AS per barel. Pelaku pasar khawatir serangan balas dendam Iran kepada Amerika atas kematian komandan Garda Revolusi Qasem Soleimani membuat suplai minyak terganggu.

Meningkatnya eskalasi konflik Iran dan AS berpotensi mengganggu jalur perdagangan laut tersibuk di Selat Hormuz. Saat ini 20 persen suplai minyak global lalu lalang setiap hari di selat tersebut.

Sejumlah negara eksportir minyak seperti Arab Saudi, Irak, Iran, UEA, dan Kuwait selama ini sangat bergantung pada Selat Hormuz. Sementara Qatar yang merupakan produsen gas alam terbesar dunia mengekspor hampir seluruh gasnya lewat selat di teluk Arab tersebut.

Selain minyak, aset-aset safe haven seperti emas dan Yen Jepang juga menguat tajam merespons serangan perdana Iran. Serangan itu menciptakan ketidakpastian dan instabilitas politik dunia, khususnya Timur Tengah.

Sebaliknya, aset seperti saham turun. Indeks Nikkei Jepang 225 melemah lebih dari 2 persen sementara Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,26 persen pada awal sesi perdagangan.

Serangan Iran dilancarkan hanya beberapa jam setelah jenazah Soleimani dimakamkan. Orang terkuat kedua di Negeri Para Mullah itu tewas di Bandara Baghdad Irak akibat serangan drone milik AS.

 

Editor : Rahmat Fiansyah

(Sumber: Inews.id)