JAKARTA - Klinik kecantikan ilegal Hubsch Clinic di kawasan Kemang, Jakarta Selatan yang digerebek beberapa waktu mengincar kaum sosialita menjadi pasiennya. Kebanyakan mereka berusia 40-50 tahun ke atas yang mendambakan kembali cantik dan menghilangkan keriput di wajah.

Seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya menuturkan, korban tergiur dengan iming-iming kulit kembali muda dengan menyuntikan stem cell yang selama ini diagung-agungkan menjadi salah satu cara meregenerasi sel dan membuat wajah kembali muda. “Kebanyakan korbannya kaum sosialita, ibu-ibu pejabat, dan banyak juga kalangan artis,” ujarnya, Selasa (14/1/2020).

Untuk melakukan terapi ini, para pasien harus melakukan janji khusus dengan dokter di klinik tersebut. “Jadi bayar DP (down payment) dulu baru setelah itu diatur pertemuannya,” katanya.

Dalam melakukan janji tersebut, calon pasien harus membayar DP puluhan juta rupiah. Bahkan, Hubsch Clinic mengklaim kalau di Indonesia baru mereka yang mendapatkan izin untuk menyuntikan stem cell tersebut.

Sesuai Permenkes No 32 Tahun 2014 mengenai Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian serta Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca hanya 11 rumah sakit di Indonesia yang memiliki izin resmi sebagai sarana pelayanan pengobatan sel punca.

Dua dari sebelas rumah sakit itu ditunjuk sebagai pembina yakni RSCM dan Rumah Sakit Dr Soetomo. Dari beberapa terapi sel punca di RSCM, belum ada terapi sel punca untuk kebutuhan kosmetik atau anti-aging.

Di Indonesia, penggunaan sel punca ASC juga belum dinyatakan aman dan belum diatur penggunaannya dalam Permenkes. Kebanyakan klinik kecantikan yang menawarkan perawatan stem cell facelift sesungguhnya melakukan perawatan volumetric lipofilling yang sudah lazim dilakukan di dunia bedah kosmetik. 

Sebelumnya diberitakan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggerebek klinik kecantikan ilegal Hubsch Clinic di Kemang, Jakarta Selatan. Tiga pelaku diamankan yakni YW selaku manager, LJ marketing manager, serta OH sebagai dokter sekaligus pemilik klinik. Polisi mendalami barang-barang temuan berupa stem cell. (jon)

( Sumber : Sindonews.com )