BEKASI - Curah hujan dengan intensitas tinggi di Kota Bekasi, Jawa Barat akan masih berlangsung hingga Maret 2020. Hal itu berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Untuk mengantisipasi banjir susulan, Pemerintah Kota Bekasi saat ini sudah menyiapkan sejumlah antisipasi, salah satunya menyiapkan pompa air, perahu karet dan tujuh tempat pengungsian.

"Nah, mengenai pompa itu kami tempatkan di lokasi banjir parah seperti di Kecamatan Jatiasih," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis (16/1/2020).

Sementara, pompa air yang terendam banjir pada banjir awal tahun 2020, masih dalam perbaikan agar kembali berfungsi untuk mengantisipasi luapan air ketika banjir mulai tinggi.

"Ada sekitar tujuh pengungsian yang juga disiagakan dengan sejumlah perlengkapan logistik mulai pakaian, makanan, hingga obat-obatan," kata dia.

Pria yang disapa Pepen itu mengatakan bahwa tenda-tenda itu disiagakan untuk warga yang rumahnya terendam banjir, bila curah hujan tinggi.

Selain perlengkapan tadi, pihaknya juga menyediakan perahu karet di sejumlah titik lokasi banjir. Itu disiagakan untuk mempermudah proses evakuasi. Terlebih, Pemkot Bekasi sudah mempunyai 40 unit perahu.

"Posisinya stand by semua, siap digunakan sewaktu-waktu," kata dia.

Sedangkan mengenai perbaikan tanggul yang rusak diterjang banjir pada Rabu 1 Januari 2020, pihaknya sudah melakukan perbaikan 14 dari 89 titik tanggul Kali Bekasi.

"14 titik itu yang terparah ditangani sementara pakai bronjong. Sisanya itu hanya retak dan bocor," ujar dia.

Sedangkan untuk wilayah perbatasan seperti di Perum PGP, dirinya pun sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor, Pemprov Sukabumi, Pemprov Jawa Barat dan Pemprov DKI Jakarta.

"Permintaan bantuan itu meliputi perahu dan alat jika terjadi banjir susulan dan mereka sudah sangat siap membantu Bekasi," kata dia.

(kha)

( Sumber : Okezone.com )