Ide Kreatif Mahasiswa Menciptakan City Tourism di Kota Urban

• Thursday, 16 Jan 2020 - 17:04 WIB
(Foto : Ist)

TANGERANG SELATAN - Kota yang satu ini memang memiliki pariwisata yang populer. Tetapi jika ditelusuri lebih jauh, Tangerang Selatan berpotensi menjadi city tourism.

Kasubbid Fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Feri Suprapto mengatakan, pariwisata di kota urban seperti Tangerang Selatan memiliki tantangan tersendiri.

Kota Tangerang Selatan tidak memiliki sumber daya alam seperti tempat wisata lain yang dapat menarik turis luar negeri.

“Masih mendominasi oleh pikiran kita melihat pariwisata hanya alam. Ada juga kota-kota transit, sebenarnya sudah terbuka aksesnya, tinggal nanti bicara product development, semakin diragamkan produknya, itu adalah tantangan yang kita hadapi,” ujar Feri dalam acara Experience Leisure Collaboration (ELC) Final 2020 Prasetiya Mulya BSD, Tangerang, belum lama ini.

Ditambahkan Feri, meski turis mancanegara masih mencari keindahan alam yang terkesan eksotis, para turis juga akan singgah di kota-kota besar. Tentunya, sebelum sampai ke destinasi wisata. Maka itu, penting untuk meningkatkan city tourism bagi turis mancanegara.

“Di samping bicara movement destinasi Indonesia yang eksotis, kota-kota transit merupakan destinasi yang perlu kita gali lagi produknya, sehingga nanti semakin semarak (turis) domestik dan internasional. Saya pikir, pengembangan city tourism itu akan melayani domestik dan internasional visitors," katanya.

Untuk mewujudkan potensi pariwisata yang menarik, Universitas Prasetiya Mulya menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Wahana Kreator Nusantara.

Mereka menjadi dewan juri bagi Mahasiswa semester 7 dan semester 5 jurusan S1 Branding yang menciptakan program 'Leisure'. Selain itu, juga melakukan riset pemasaran serta observasi di wilayah Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

Feri menganggap, kegiatan ini menjadi hal yang penting agar pemerintah sebagai pemangku kebijakan (policy maker) mendapat masukan ide-ide kreatif untuk mengangkat city tourism.

“Ini manfaat dari kami policy maker bertemu dengan mahasiswa dengan pihak universitas, masyarakat, ini menjadi poin penting dan poin kunci yang ingin digarisbawahi,” ujarnya.

Terdapat 16 karya yang berasal dari mahasiswa yang menggali sejumlah potensi pariwisata, di antaranya mengangkat sejarah Daan Mogot di Tangerang Selatan, mengangkat Situ Gintung, Hutan Kota BSD, dan Kebun Ide.

Sementara itu, Direktur Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universias Prasetiya Mulya, Christina Yosevina mengatakan, kegiatan ini untuk menjawab tantangan pendidikan yang kerap menganggap mahasiswa yang lulus hanya dapat berteori namun tidak dapat melakukan aplikasi teorinya di konteks industri.

“Jadi, kami berusaha untuk berkolaborasi antar mata kuliah, berkolaborasi dengan industri, sehingga ketika mahasiswa sudah lulus, apa pun masalah yang ada dipraktiknya, mereka langsung bisa mengatasinya dengan bekal yang didapat saat kuliah,” ujar Christina.

 

Editor : Vien Dimyati

(Sumber : iNews.id)