JAKARTA - Kurs rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Rabu (22/1/2020) terus mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terpantau masih berada di level psikologis Rp13.600 per dolar AS.

Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terdepresiasi 23 poin atau 0,17 persen menjadi Rp13.646 per dolar AS dari posisi kemarin Rp13.669 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp13.640-13.685 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp13.665 per dolar AS.

Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp13.643 per dolar AS dari sesi terakhir sebelumnya Rp13.654 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp13.654 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp13.640-13.660 per dolar AS.

Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 4 poin menjadi Rp13.658 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.654 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah ditutup menguat seiring dimulainya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). "Konsensus pasar memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat masih akan mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 5 persen," kata di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Dari eksternal, pasar mencoba untuk menilai risiko wabah virus korona baru di China apakah mengganggu ekonomi negara dan mitra dagang.

Selain itu, ketegangan AS-China tetap menjadi fokus. Gedung Putih dilaporkan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Huawei, perusahaan teknologi terbesar di China.

Editor : Ranto Rajagukguk

(Sumber : iNews.id)