Pengamat : Dari 7 Pilkada, Tensi Politik di Muna Paling Tinggi

• Friday, 24 Jan 2020 - 13:05 WIB

Kendari - Salah seorang pengamat dan  Akademisi Sulawesi Tenggara, Bariun, memprediksi gejolak politik yang akan terjadi pelaksanaan 7 Pilkada serentak di Sultra tahun 2020.Ia merinci dari aroma atensi politik yang terjadi, hingga cost politik yang dibutuhkan oleh bakal calon (bacalon) bupati untuk meyakinkan konstituennya.

“Prediksi saya dari 7 Kabupaten yang akan melakukan Pilkada yang lebih menarik atensinya, aroma politik lebih tinggi cuma kabupaten Muna. Dimana dari 3 kandidat sekarang ini satu sama lainnya sudah saling klaim mengklaim,"  kata Bariun.

“Karakter Muna kan kita tahu dari setiap pilkada ada-ada saja terjadi gejolak. Namun kalau saya melihat dari 3 kandidat yang bertarung bisa saja muncul poros tengah karena karakter semua bacalon itu masyarakat sudah tahu semuanya dan semua berasal dari sana,” ungkap Bariun di Kendari, Jumat (24/1/2020).

Lanjutnya, belum lagi biaya politik para petarung akan membutuhkan anggaran yang lebih besar dalam berkampanye. Hal ini berkaca pada pemilihan Pilkades serentak yang belum lama ini, dimana para kandidat memuluskan perjalanan politik meyakinkan rakyat, diduga dengan mengeluarkan biaya kampanye mulai dari Rp 500 ribu per orang.

Sekarang ini katanya, bagi kandidat pilbup belum turun full menggerakan kekuatannya, karena masih mengarah pada penetapan bakal calon tetap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Masing-masing kandidat masih mencari pintu masuk untuk bacalon.

Lebih lanjut Bariun menjelaskan, yang menarik lagi para incumbent akan berlawanan dengan incumbent dan pendatang baru. Situasi ini juga menjadi kekhawatiran karena yang dilawan energi baru dan mewakili kaum milenial.

“Seperti di Konawe Kepulauan (Konkep) saya melihatnya ada pendatang baru. Kalau terjadi head to head, akan rawan dan incumbent dan bisa terkalahkan," katanya lagi.

"Kalau Konawe Selatan menarik dimana ketua DPRDnya bagian dari pada incubent tapi sekarang harus berlawanan, ini juga sama rasanya akan menggerus kekuatan incubent sekarang ini Surunuddin Dangga," tambah Bariun.

Kalau Kolaka timur sambungnya, juga akan terjadi perdebatan eskalasi politik karena munculnya pendatang baru. 

"Kemudian di Konawe Utara ini yang kalau sempat mereka ini pisah antara bupati dengan wakil maka ini juga akan terjadi kerawanan yang ada di 01 dan 02," sambungnya.

“Begitupula dengan Wakatobi dan Buton Utara, akan ada pendatang baru yang muncul menumbangkan petahana sekarang ini, dan ini yang menjadi kekhawatiran munculnya energi baru. Tentu harus bekerja keras lagi untuk mempertahankan basis massa masing-masing kandidat,” pungkas Bariun. (La Ismeid)