Cegah Corona Masuk Sultra, KKP Tingkatkan Proteksi Bandara

• Friday, 24 Jan 2020 - 14:16 WIB

Kendari - Menyikapi merebaknya virus mematikan ‘corona’ yang diketahui berasal dari Wuhan Cina, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wajib mewaspadai siapapun pendatang dari Cina lewat jalur Bandara Haluolelo.

Seperti diketahui Bandara Haluoleo adalah pintu utama masuknya warga negara atau pekerja asal Cina di Sulawesi Tenggara. Hilir mudik pekerja asal Cina menjadi tontonan sehari-hari di Bandara Haluoleo. Pasalnya, sebagian besar karyawan tambang merupakan TKA asal Cina yang bekerja di Kawasan Mega Industri Morosi di kabupaten Konawe.

Ketua IDI Sultra, La Ode Rabiul Awal, menyikapi fenomena kasus virus mematikan ‘corona’,  “Prinsipnya semua yang dari Cina adalah terduga. Untuk mereka yang datang setelah tanggal 31 Desember. KKP Bandara harus dioptimalkan,” imbau Rabiul.

Adapun pendatang yang baru saja bertolak dari Cina yang patut diwaspadai adalah mereka dengan dengan gejala batuk, sesak napas dan demam. Ini adalah gambaran mereka yang berpotensi terinfeksi virus Corona.
Lebih lanjut Rabiul mengatakan, Sultra terutama Kota Kendari masuk dalam daerah yang sangat rawan tertular virus corona. Ini mengingat mobilitas pekerja asal Cina begitu tinggi di Bandara Haluoleo Kendari.

KKP selaku lembaga yang memiliki otoritas proteksi di jalur masuk transportasi udara, lanjut Rabiul sudah seyogyanya melakukan langkah pencegahan.

Senada dengan hal tersebut Kadis Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum memastikan virus Corona belum masuk ke Indonesia khususnya di kota Kendari. "Tapi kita sudah instruksikan ke seluruh Puskesmas untuk mewaspadai fenomena ini, apalagi untuk orang yang punya mobilitas tinggi ke Cina," terang Rahminingrum.

Sementara itu otoritas Bandara Haluoleo sejak Rabu (22/01/2020), meningkatkan pengawasan terhadap penumpang pesawat yang masuk melalui airport utama Bumi Anoa. Hal itu ditandai dengan dipasangnya alat deteksi suhu badan di pintu kedatangan Bandara Haluoleo.

Plt Kepala KKP Kelas II Kendari, Adha F Ondu menyatakan pemasangan alat filter medis itu merujuk surat edaran Dirjen Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan mencegah masuknya virus Corona di Indonesia. “Harus siaga karena ini daerah perlintasan WNA Cina,” ujar Adha.

Khusus WNA asal Cina, mereka yang terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius wajib mengikuti pemeriksaan medis lanjutan memastikan adanya virus Corona. (Hengky)