Salip Jepang, Investasi China di Indonesia Naik 2 Kali Lipat di 2019

• Wednesday, 29 Jan 2020 - 15:29 WIB

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp423,1 triliun di sepanjang tahun 2019. Realisasi itu menyumbang 52,3% dari total investasi di tahun lalu yang sebesar Rp809,6 triliun.

Berdasarkan realisasi investasi langsung asing tersebut, tercatat investasi dari China mengalami peningkatan tinggi. Posisinya menjadi negara kedua terbesar yang menanamkan dananya di Indonesia, menyalip posisi Jepang yang kini berada di posisi ketiga.

Pada tahun 2019, investasi China di Indonesia senilai USD4,74 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 2.130. Sedangkan investasi dari Jepang tercatat sebesar USD4,31 miliar dengan 3.835 garapan proyek.

Posisi tersebut mengalami pergeseran dari tahun 2018, di mana China sebelumnya berada di posisi ketiga dengan jumlah investasi sebesar USD2,01 miliar dan 1.562 proyek. Saat itu, Jepang di posisi kedua dengan nilai investasi USD4,95 miliar dan 3.166 proyek serta di posisi pertama adalah Singapura dengan nilai investasi USD9,2 miliar.

Dengan demikian, investasi China mengalami peningkatan dua kali lipat sepanjang satu tahun terakhir. Menurut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, pemerintah tidak menaruh prioritas investasi dari China, hanya saja negara itu diniliai lebih agresif dalam menawarkan investasi.

"Kami tawarkan ke seluruh negara, dan tidak prioritas ke China saja, tapi memang dia (China) agresif 100% kenaikannya," katanya dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Dia bilang, China lebih berani melakukan investasi di hilir dan memiliki waktu studi kelayakan (feasibility study) yang lebih cepat ketimbang Jepang yang memakan waktu 3 tahun. "China lebih agresif, mereka masuk ke hilirisasi dan mereka berani. Kadang-kadang pemikiran feasibility study atau kajian mereka berjalan cepat dan langsung direalisasikan," tambah Bahlil.

Berikut daftar negara terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia sepanjang 2019

1. Singapura USD6,50 miliar dengan 7.020 proyek.
2. Tiongkok (China) USD4,74 miliar dengan 2.130 proyek.
3. Jepang USD4,31 miliar dengan 3.835 proyek.
4. Hongkong, RRT USD2,89 miliar dengan 1.508 proyek.
5. Belanda USD2,59 miliar dengan 1.345 proyek.
6. Malaysia USD1,35 miliar dengan 1.682 proyek.
7. Korea Selatan USD1,07 miliar dengan 2.952 proyek.
8. Amerika Serikat USD989,3 juta dengan 788 proyek.
9. Inggris USD743,8 juta dengan 1.392 proyek.
10. Australia USD348,2 juta dengan 1.049 proyek.

(rzy)
Sumber: Okezone.com