Cabai hingga Rokok Jadi Penyebab Inflasi Januari 2020

• Monday, 3 Feb 2020 - 13:49 WIB
(Foto: Okezone.com)

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39% utamanya disumbang kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Terdiri dari komoditas cabai merah, cabai rawit, ikan segar, serta rokok dan tembakau.

"Sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang deflasi yakni tarif angkutan udara, bensin, dan daging ayam ras," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Secara rinci, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat terjadi inflasi sebesar 1,62% dengan andil sebesar 0,41% pada inflasi nasional.

Komoditas penyebabnya cabai merah sebesar 0,13%, cabai rawit 0,05%, ikan segar 0,04%, minyak goreng 0,04%, beras 0,03%, serta rokok kretek filter, rokok putih, rokok kretek, yang masing-masing sebesar 0,02%. Sedangkan daging ayam ras sebesar mengalami deflasi 0,03% dan telur ayam ras deflasi 0,01%.

Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tercatat terjadi inflasi sebesar 0,13% dengan andil 0,01%. Komoditas pakaian sebesar 0,11% dan alas kaki sebesar 0,15%.

Kelompok pakaian dan alas kaki tercatat inflasi sebesar 0,12% dengan andil sebesar 0,01% dan andilnya sebesar 0,03%. Sewa dan kontrak rumah tercatat inflasi sebesar 0,10%, pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan 0,40%, serta listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08%.

Lalu kelompok kesehatan tercatat inflasi sebejsar 0,42% dengan andil 0,01%. Terdiri dari jasa kesehatan lainnya 0,93%, obat-obatan dan produk kesehatan 0,25%, serta jasa rawat inap 0,25%.

Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,04%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dengan inflasi 0,18%. Namun ketiganya tak memberikan andil pada inflasi nasional.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran terjadi inflasi 0,19%, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,46%. Masing-masing menyumbang andil 0,02% pada inflasi nasional.

Di sisi lain, kelompok pendidikan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,14% dengan andil sebesar 0,01% pad ainflasi nasional. Begitupula dengan kelompok transportasi mengalami deflasi 0,89% dengan andil 0,11%.

"Karena ada penurunn tarif angkutan udara selasai masa liburan Natal dan Tahun Baru sebesar 0,07% dan penurunan harga bensin 0,06%," kata Suhariyanto.

(dni)

( Sumber : Okezone.com )