Gunung Merapi Erupsi, Ini Doa Menghadapi Bencana Alam

• Friday, 14 Feb 2020 - 10:35 WIB
Ilustrasi. Foto: Shutterstock

GUNUNG Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah-DI Yogyakarta mengalami erupsi pada Kamis 13 Februati 2020 sekira pukul 05.16 WIB.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, erupsi Gunung Merapi terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik. Teramati tinggi kolom erupsi ±2.000 meter.

frame frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" name="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" scrolling="no" title="3rd party ad content" width="1">

Nah ketika ada bencana seperti ini, bagaimana semestinya sikap seorang Muslim? "Paling penting ingatlah bahwa semua adalah ujian dari Allah SWT, agar umatnya mengingat jati diri dunia dan seisinya tersebut diciptakan oleh Allah untuk manusia,"

ujar Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dalam menghadapi musibah bencana alam seperti gunung meletus, ia menganjurkan umat Islam untuk selalu berdoa kepada Allah supaya dilindungi dari hal-hal buruk.

"Ada beberapa tuntunan doa terkait menghadapi musibah gunung meletus," ucapnya. Doa yang dimaksud sebagai berikut ini:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 'Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.” (HR. Abu Dawud4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.)

Kemudian, ada riwayat lain berbentuk doa agar terlindung dari musibah, yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

frame frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" name="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" scrolling="no" title="3rd party ad content" width="1">

Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan, dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila setan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat" (HR Abu Daud).

(abp)

Sumber: Okezone