Pengamat Politik Tempatkan Risma Sebagai King Maker Pilkada Surabaya

• Friday, 14 Feb 2020 - 12:22 WIB

Surabaya - Sosok Tri Rismaharini dinilai pengamat  sebagai "King Maker" dalam Pilkada Surabaya 2020. Surokim Abdulsalam, pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC) kepada MNC Trijaya Surabaya menyampaikan bahwa keberadaan Risma saat ini telah mengakar di masyarakat. Selama 10 tahun berkuasa, Risma telah menunjukkan kinerja yang mendapatkan apresiasi masyarakat Surabaya. Hal ini menjadikan Risma mempunyai nilai tinggi dalam menentukan sosok yang akan menggantikan dirinya pada Pilkada bulan September mendatang.

"Bu Risma ini luar biasa. Semua elemen masyarakat Surabaya seakan dibawah kendalinya. Jadi siapapun yang nanti akan ditunjuk Risma, peluang menangnya sangat besar," ujar pengamat yang juga Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Budaya Universitas Trunonoyo Madura.

Saat ini menurut Surokim, Risma memegang sekitar 8 hingga 10 persen poin kemenangan. Jumlah poin ini menurut Surokim Abdulsalam, tertinggi dari seorang tokoh yang sangat dicintai masyarakatnya. Sulit untuk mencari pembanding tokoh lain, khususnya di Surabaya. Bahkan tokoh politik pun tidak mempunyai poin setinggi Risma meski  partai besar.

"Poin Bu Risma secara individu sangat tinggi, 8 hingga 10 persen. Ini sulit dicari tandingannya. Meskipun itu tokoh besar baik yang ada di dunia politik, birokrasi maupun TNI dan Polri" lanjut Surokim.

Selain Risma, posisi pemilih rasional di Surabaya juga tinggi. Saat ini pemilih rasional mencapai 38%. Pemilih rasional ini lanjut Surokim adalah pemilih yang mendasarkan pilihan pada kinerja yang sudah nyata, sehingga hal ini bisa menjadi poin penting bagi calon yang didukung Risma, mengingat kinerja Walikota perempuan pertama di Surabaya ini sudah terbukti. 

"Suara pemilih yang rasional di Surabaya sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari kota besar lainnya. Ini menjadi poin menguntungkan bagi calon yang didukung Bu Risma mengingat mereka rata rata mengapresiasi prestasi Risma membangun Surabaya," katanya.

Menyinggung tentang calon yang panen rekomendasi dari partai, Surokim menilai sebagai hal yang biasa. Namun demikian tidak serta merta calon yang menguasai parpol bisa mendapatkan dukungan maksimal dari kader dibawah.

"Bisa jadi  calon mendapatkan rekomendasi dari parpol. Namun dukungan hanya sebatas elit partai dan tidak sampai level bawah. Jadi hanya di atas saja. Sementra penentu ada di tangan rakyat atau level di tingkat grassroot," tambah Surokim.

Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat ditanya tentang dirinya sebagai "King Maker" pilkada Surabaya enggan berkomentar.

"Wis yo rek ojok bahas iku. Ayo kerjo ae. Masih banyak yang harus dikerjakan nang Suroboyo," pungkas Risma. (Hermawan)