Kemenkop dan UKM Siapkan Langkah Digitalisasi Koperasi

• Monday, 17 Feb 2020 - 16:42 WIB

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mengambil langkah-langkah mempercepat terwujudnya koperasi modern melalui pengembangan digitalisasi koperasi. Salah satunya, menjajaki kolaborasi dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengimplementasikan digitalisasi koperasi. 

Hal itu disampaikan Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto usai mendampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BAKTI Anang Latif, Senin 17/2/2020, di ruang kerja Menteri. 

"Kemenkop dan UKM sedang mengembangkan modernisasi koperasi, artinya di era ini kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama anak muda, bahwa koperasi itu keren dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tetapi, di sisi lain masih ada anggapan koperasi merupakan entitas yang ketinggalan jaman," kata Rulli. 

Kedua pihak membahas bentuk pengembangan digitalisasi yang dapat diadopsi koperasi.  Digitalisasi akan memudahkan berjalannya bisnis koperasi mulai dari meningkatkan pelayanan kepada anggota hingga menghubungkan produsen (petani) dan pembeli (offtaker) lewat aplikasi. 

"Ke depan koperasi dapat memudahkan para anggotanya dan fokus bagaimana meningkatkan kualitas produksi sedangkan hal lainya seperti pemasaran biar koperasi yang handle dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini," jelas Rulli. 

Anang Latif mengatakan sangat mendukung program Kemenkop dan UKM dalam digitalisasi koperasi. Ia mengatakan digitalisasi akan memperluas jaringan dan kemudahan bisnis bagi koperasi 

Menurut Anang, pihaknya siap membantu koperasi dan UMKM dengan membangun jaringan teknologi hingga ke daerah dan melakukan pelatihan dan pendampingan.

Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melalukan pembahasan lebih lanjut untuk mencari bentuk digitalisasi yang paling efektif bagi koperasi dan UMKM. 

Anang mengatakan selama ini persepsi masyarakat terhadap koperasi sebagai aktivitas bisnis sederhana. Dengan mengawinkan akvitas bisnis koperasi dan teknologi hasilnya akan lebih kompetitif. Hal ini sangat mendukung terbentuknya program koperasi modern yang hendak dicapai Kementerian Koperasi dan UMKM. 

"Misalnya, koperasi yang sebelumnya melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) harus melakukan rapat, ke depan cukup dengan sistem digital," kata Anang. 

Anang juga mengatakan dengan teknologi UMKM dan koperasi akan lebih mudah menjual produknya dan bisa mendapatkan harga terbaik. Ia mencontohkan, komoditas pertanian daerah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi dengan bantuan teknologi pemasarannya dapat lebih luas. 

"Bagaimana produknya yang dulu dikuasai oleh tengkulak dan jaringan tertentu ke depan dijual langsung kepada buyer baik di dalam negeri dan luar negeri," kata Anang. (ANP)