14 Hari Karantina Berakhir, Ratusan Penumpang Tinggalkan Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang

• Wednesday, 19 Feb 2020 - 10:06 WIB
Seorang penumpang (tengah) berjalan kaki setelah turun dari kapal pesiar Diamond Princess usai karantina COVID-19 di Daikoku Pier Cruise di Yokohama, 19 Februari 2020. (FOTO: CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

YOKOHAMA - Penumpang yang hasil tesnya negatif virus korona dan tidak menunjukkan gejala mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020).

Sekitar 500 penumpang diperkirakan akan turun dari kapal dalam beberapa jam ke depan, setelah dimulainya operasi yang bisa memakan waktu hingga tiga hari. Pasalnya, hasil tes para penumpang harus diproses lebih dulu.

Penumpang yang lega mulai meninggalkan kapal pesiar, setelah virus korona diketahui sudah merenggut 2.000 jiwa di seluruh China.

Kapal Pesiar Diamond Princess terbukti menjadi tempat berkembang biaknya virus ini dengan sedikitnya ada 542 kasus positif. Hal ini memicu banyak kecaman terhadap penanganan Jepang terhadap karantina di dalam kapal.

Kapal itu merupakan salah satu 'kelompok' yang terbesar yang terkena virus korona di luar China. Saat ini lebih dari 74.000 terinfeksi di daratan China dan ratusan kasus tersebar di lebih dari 25 negara.

Bagi sekitar 500 penumpang yang diizinkan turun setelah tesnya negatif, masa karantina yang sulit selama 14 hari pun berakhir, setelah perjalanan impian mereka berubah menjadi mimpi buruk akibat virus korona.

Rasa takut dan bosan mendera para penumpang yang harus 14 hari hidup dengan terbatas di kabin kecil tanpa jendela.

"Negatif! Saya, anak laki-laki, suami, ibu, dan ayah! Terima kasih Tuhan telah melindungi kami. Sangat emosional sekarang," cuit penumpang Yardley Wong, yang terkurung dengan putranya yang berusia enam tahun, seperti dilaporkan AFP.

Mereka yang tidak memiliki gejala dan tes negatif menerima sertifikat resmi yang menyatakan tidak memiliki risiko infeksi nCoV, dan tidak menunjukkan gejala termasuk demam pada saat infeksi.

Namun tidak semua orang beruntung.

Penumpang Inggris, David Abel, yang menjadi selebriti karena pesan-pesan videonya yang optimistis di awal karantina, menandai perubahan suasana hati di atas kapal.

"Virus ini sampai pada kita semua sekarang dan bukan hanya saya, juga penumpang lain. Ini adalah faktor yang tidak diketahui dan merupakan tantangan nyata. Secara mental, virus ini memakan korban. Sekarang, sangat sulit untuk tetap fokus pada apa pun," ujarnya.

Dia kemudian mengumumkan bahwa hasil tes dia dan istrinya Sally positif.

China pada Rabu mengumumkan ada 1.749 infeksi baru, jumlah terendah kasus baru bulan ini.

Kepala program darurat kesehatan WHO, Michael Ryan, mengatakan wabah itu sangat serius dan dapat tumbuh. Namun dia menekankan bahwa di luar Hubei, presentase virus menyebar ke banyak orang sangat kecil.

Ada 900 kasus di seluruh dunia, dengan lima kematian di Prancis, Jepang, Filipina, Taiwan, dan Hong Kong.

Editor : Nathania Riris Michico

(Sumber : iNews.id)