Bank DKI Jakarta Berikan Dana Bergulir Rp.300 Miliar Ke BUMD Food Station 

• Sunday, 23 Feb 2020 - 17:01 WIB

Jakarta - Bank DKI Disebut telah memberikan dana bergulir ke PT Food Station hingga Rp300 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi dalam memperpanjang usia kelayakan pangan bagi konsumen.
 
“Sejak 2015 pendanaan bergulir Bank DKI yang kami terima memiliki plafon mulai dari Rp100 miliar, Rp150 miliar hingga mencapai Rp300 miliar per tahun," kata Direktur Utama PT Food Station, Arief Prasetyo Adi, disela-sela Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah (BPD SI) di Jakarta, Sabtu, 22 Februari 2020.
 
Arief menjelaskan, anggaran tersebut untuk pengembangan teknologi dalam memperpanjang usia kelayakan pangan.
 
"Ada barang yang umurnya memang pendek seperti ikan segar, sayur, cabai tapi kita punya teknologi memperpanjang save life, bisa diatur nitrogen, oksigen dan kelembapannya," tutur Arief.
 
Teknologi tersebut diklaim efektif memperpanjang masa simpan pangan tanpa mengurangi kandungan gizi maupun proteinnya.
 
Salah satu teknologi yang dimanfaatkan adalah mesin pendingin untuk komoditas ikan kembung dan bawang putih.

"Jumlahnya ribuan ton kita simpan dalam mesin pendingin. Saat terjadi short suplay, harga masih bisa lebih murah dari pasaran," kata Arief.
 
Selain fasilitas pinjaman kredit untuk trading dan komoditi, Bank DKI juga memberikan fasilitas kredit kepada supplier (Supply Chain Financing).  Melalui fasilitas kredit tersebut, tagihan vendor atau supplier mitra kami ditalangin lebih dulu oleh Bank DKI. 

"Saya kira ini manfaat yang dihadirkan oleh Bank DKI saat bekerja sama dengan  BUMD lain sangat luar biasa,” jelas Arief.
 
Selain melalui penyaluran kredit dari Bank DKI, Foodstation memiliki kerja sama dengan Bank DKI terkait dengan penerbitan Kartu Pedagang PIBC. Kartu yang diterbitkan 20 November 2019 lalu tersebut bukan hanya kartu biasa sebatas identitas pedagang, tetapi juga bisa digunakan untuk banyak fungsi. Misalnya untuk pembayaran retribusi pasar, alat pembayaran masuk ke Monas, Ragunan, naik LRT, MRT serta MRT dan angkutan umum yang sudah terintegrasi dengan Jaklingko. (Faz)