Hadapi Isu Kesehatan Global, APSKI Tegaskan Posisi Sebagai Mitra Pemerintah

• Wednesday, 26 Feb 2020 - 20:54 WIB

Jakarta – Pada hari ini, Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) menyelenggarakan APSKI Member Meeting yang merupakan kegiatan rutin bagi asosiasi dan anggotanya untuk saling memberikan update atau perkembangan terkait industri dan kondisi terkini. Kegiatan ini dengan pertamuan anggota dan sesi diskusi dengan menghadirkan pembicara dari pemangkukepentingan industri suplemen kesehatan yaitu Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Staff Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr. Alexander K. Ginting.

Ketua APSKI, Patrick Kalona mengatakan bahwa pertemuan ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan untuk saling memberi masukan dan informasi bagi anggota APSKI tentang perkembangan industri, regulasi dan isu-isu kesehatan terkini. Dengan forum ini, diharapkan anggota ASPKI selalu siap dalam merespon dinamika kondisi kesehatan di Indonesia. Hal ini juga ditujukan untuk memperkuat posisi APSKI sebagai mitra pemerintah dalam menangani berbagai isu kesehatan yang berpotensi mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia, seperti kejadian terbaru yaitu cepatnya penyebaran Coronavirus beberapa waktu lalu.

Cepatnya penyebaran 2019 novel Coronavirus (2019-nCov) yang dimulai pada akhir Desember 2019 lalu, membuat pihak terkait termasuk ilmuwan dan praktisi kesehatan dunia bekerja keras untuk menemukan pola pengobatan dan vaksin untuk mengatasi penyebaran coronavirus. Coronavirus yang menurut laporan WHO per tanggal 24 Februari 2020 telah terjadi 78.811 kasus, 77.042 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong, Macau, dan Taipei). Kasus konfirmasi yang dilaporkan di 28 negara di luar negara Cina, sebanyak 1.402 kasus dengan 17 kematian di 6 negara (Filipina, Jepang, Republik Korea, Perancis, Iran, dan Italia).

“Pemerintah Indonesia merespon kejadian Coronavirus dengan sangat cepat, bahkan sebelum negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan preventif. Upaya-upaya yang sudah mulai dilakukan sejak pertengahan Desember 2019 itu mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak salah satunya WHO sebagai koordinator kesehatan umum internasional. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah seperti memperketat screening di berbagai pintu masuk seperti di bandara dan pelabuhan internasional serta melakukan identifikasi dan mitigasi mengidentifikasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu, terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok,” ujar Staff Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr. Alexander K. Ginting, di Jakarta, Rabu (26/02/2020).

dr. Alexander menambahkan, daya tahan tubuh menjadi kunci untuk menghadapi virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menjaga etika batuk, mengonsumsi makanan sehat serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan perbanyak vitamin. Sistem kekebalan tubuh pada orang dapat berbeda disebabkan oleh faktor usia pola makan dan gaya hidup, disinilah peran vitamin dan suplemen makanan dapat mengambil peran.

“Tubuh memiliki sistem pertahanan mandiri, sebagai mekanisme alami untuk melawan masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, maka virus, bakteri dan jamur akan mudah masuk. Suplemen dan vitamin juga perlu dikonsumsi terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setidaknya untuk asupan harian, banyak ahli nutrisi dan kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi setidaknya Vitamin C: 3,000 milligram per hari, vitamin D3, Magnesium 400 mg per hari, Zinc 20 mg perhari dan selenium 100 mikrograms,” ujar dr. Alexander.

“Edukasi terkait gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga dan mengkonsumsi vitamin dan nutrisi seimbang terus kami lakukan kepada anggota APSKI dan konsumen. Tindakan pencegahan dengan menjaga daya tahan tubuh akan menjadi penting dalam menanggulangi penularan berbagai penyakit. Untuk itu, kami berkomitmen untuk terus melakukan upaya edukasi guna menanggulangi berbagai penyakit dan berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera,” tutup Patrick. (ANP)