Pengembangan Riset Keilmuan Kampus Vokasi, Kemendikbudristek Siapkan Dana Rp 25,5 Miliar

AKM • Wednesday, 23 Jun 2021 - 22:56 WIB

Jakarta - Pemerintah terus melakukan perbaikan mutu dan kualitas Pendidikan termasuk dalam penguatan riset di Perguruan Tinggi Negeri Vokasi. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)  luncurkan program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri yang ditujukan bagi dosen-dosen pada perguruan tinggi vokasi. 

Dalam program Riset ini, Kemendikbudristek bekerja sama dengan  Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyiapkan dana sebesar Rp25,5 miliar. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan pihaknya berkomitmen mempermudah persyaratan yang bersifat administratif dan lebih mengutamakan output riset terapan dalam negeri-dosen di kampus vokasi. 

“Program ini akan berjalan selama 10 bulan dengan dana usulan maksimal Rp500 juta untuk setiap proposal. Adapun total proposal yang nantinya akan didanai adalah 51 usulan," ungkap Wikan saat Peluncuran program 'Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri-Dosen di Kampus Vokasi' secara daring, Rabu, (23/6).

Menurut Wikan, program ini sangat berkaitan dengan program matching fund yang mempertemukan periset-periset di perguruan tinggi vokasi dengan industri di platform Kedaireka. Program ini juga merupakan sebuah platform pengembangan ekosistem riset terapan yang berbasis pada pemenuhan demand driven.  

“Dengan kata lain, semua kegiatan riset yang bakal didanai merupakan permintaan dari kebutuhan industri, pasar, atau masyarakat,” harapnya.

Wikan mengutarakan  output yang dihasilkan adalah produk yang riil dibutuhkan masyarakat, juga produk yang dapat menjawab persoalan dunia industri, sekaligus dapat di ekspor.

 “Kalau dari masyarakat maka outputnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, kalau masuk industri harus jadi solusi yang mampu meningkatkan produktivitas industri. Dan jika berdasarkan kebutuhan pasar, maka outputnya adalah produk buatan dalam negeri yang produknua dapat diekspor,” tuturnya.

Wikan menjeaskan, kunci dari program Riset Keilmuan Terapan ini adalah adanya kolaborasi antara kampus dan industri, pasar atau kebutuhan masyarakat.  Hal ini untuk memastikan riset yang dilakukan di kampus vokasi dapat dihilirisasi.

“Saya tidak menyalahkan publikasi, sebab publikasi ilmiah juga penting. Tetapi kalau hanya publikasi tanpa produk nyata, maka Indonesiatidak akan jadi negara yang kuat riset terapannya. Kenaikan pangkat itu akan menjadi dampak atau bonus dari program ini,” tegas Wikan.

Siapkan Dua Skema

Program ini juga menyediakan dua skema yang dapat diajukan oleh para pendaftar. Pertama adalah :

skema A, yakni pengembangan riset terapan dari permasalahan nyata di DUDI dan masyarakat. Luaran atau output yang diharapkan berupa peningkatan produktivitas, akurasi, efisiensi dan efektivitas dapat berbentuk produk, model, prototipe, naskah akademik, model tata kelola, usulan kebijakan yang dikembangkan berdasarkan temuan dan atau masalah di lapangan, baik di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) maupun di masyarakat.

Kedua adalah skema B, yakni pengembangan riset terapan lanjutan atau riset pengembangan yang dikembangkan dari perolehan Kekayaan Intelektual (KI) sebelumnya oleh PTPPV dan atau DUDI dengan mengacu pada kebutuhan industri dan masyarakat yang memiliki nilai ekonomi dan sosial.

Berbeda dari program-program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek lainnya, pendanaan riset keilmuan terapan ini tidak terbatas pada berakhirnya tahun anggaran.

Program ini merupakan skema pendanaan riset terapan yang bersumber dari dana abadi pendidikan pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).   Peserta program merupakan tim periset yang anggotanya terdiri atas dosen atau kelompok dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa calon periset (minimal lima mahasiswa) atau yang sedang melaksanakan tugas akhir, proyek akhir, skripsi).

Komposisi tim periset sendiri sangat mendorong pendaftar untuk bekerja multidisiplin, yakni terdiri dari beberapa prodi yang berbeda atau dari beberapa PTPPV yang terdiri dari satu prodi yang sama atau beberapa prodi.

Pendaftaran program riset keilmuan terapan dapat dilakukan melalui laman  https://beasiswa.vokasi.kemdikbud.go.id/ mulai 23 Juni sampai dengan 6 Agustus 2021. Para pendaftar tidak perlu langsung mengirim proposal lengkap karena penilaian pertama adalah pada expression of Interest (EoI).