Dzikir dan Doa Kebangsaan Awali Peringatan 76 Tahun Indonesia Merdeka

MUS • Monday, 2 Aug 2021 - 09:41 WIB

Kendari - Pemerintah Republik Indonesia menggelar acara "Dzikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka" yang digelar secara virtual,dan diikuti juga oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, di ruang media center rujab walikota, Minggu (1/8/2021).

Acara Dzikir dan Doa Kebangsaan digelar secara terbatas, kegiatan yang berpusat di Istana Merdeka ini tetap dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Dengan mengusung tema “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”, peringatan kemerdakaan HUT ke-76 RI tahun ini berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin.

Dalam kesempatan itu Presiden mengatakan lewat buah perjuangan para syuhada dan persatuan Indonesia, kemerdekaan dapat diraih tanpa mengenal perbedaan suku agama dan juga golongan. 

"Alhamdulillah malam ini kita bisa berkumpul secara virtual, berdzikir dan memanjatkan doa dengan semangat kebersamaan dalam jalinan tali persaudaraan, kita bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia. Kita harus selalu ingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini merupakan berkat serta rahmat dari Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Kuasa." ujar Presiden dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Presiden menuturkan sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki cita-cita yang besar dan mimpi -mimpi yang besar. Namun menurutnya, sebagai bangsa yang besar, Indonesia juga menghadapi masalah yang besar dan tantangan besar ditengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Presiden pun mengajak masyarakat untuk tetap bersyukur dan ikut melaksanakan doa bersama agar cita-cita kemerdekaan ke 76 tahun bisa terwujud.

"Melalui kesempatan ini, kita sama-sama menundukkan hati dan berdoa agar seberat apapun tantangan, InsyaAllah semuanya bisa kita atasi sehingga cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 76 tahun lalu bisa terwujud," Tandasnya.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan acara Dzikir dan Doa Kebangsaan tidak hanya diikuti oleh umat muslim namun juga sejumlah tokoh lintas agama.

"Berhimpun para tokoh lintas agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu kita semua bersama-sama memanjatkan doa sesuai keyakinan dan tata cara masing-masing untuk keselamatan dan kemaslahatan seluruh bangsa," kata Yaqut.

Menag mengatakan sebagai umat beragama doa merupakan senjata ampuh bagi orang yang beriman. Doa adalan penenang jiwa dan penumbuh harapan hidup.

"Kehidupan harus dijaga sebagai anugerah terbesar dari Tuhan. Kita percaya atas kemahasempurnaan Tuhan dan kita yakin bahwa hanya Allah, Tuhan yang memiliki sikap Rohman dan Rohim pasti akan menolong dan menyelamatkan kita semua baik sebagai individu sebagai masyarakat maupun sebagai bangsa," tutup Menag (HenQ)