Katanya Ada Reshuffle

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Jakarta. Wacana reshuffle kini terus mengemuka, seiring pernyataan presiden SBY yang akan segera mengumumkan kabinet baru, sebelum 20 okt mendatang. Meskipun itu merupakan hak mutlak dari presiden, kini polemik itu muncul. Komentar pro dan kontra baik dari partai politik, masyarakat hingga pengamat politik.

Dalam diskusi polemik sindoradio, di warung daun cikini jakarta, sabtu (24/09) dengan tema "katanya ada reshuffle" menghadirkan 4 nara sumber yaitu, Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga, Direktur eksekutif indo barometer M Qodari, Pengamat politik Sukardi Rinakit dan Wasekjen partai golkar Happy Bone.

Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga memastikan/ Reshuffle yang  akan dilakukan oleh SBY, berbasis kinerja, terutama soal kapasistas, mampu dan mampu melakukan kerja sebagai menteri. Selain itu masalah integritas juga akan menjadi poin penting pergantian kabinet indonesia bersatu jilid 2.


"Penggantian ini harus lebih baik dan kabinet ini harus mempunyai semangat baru," katanya

Menurutnya, Perubahan kedepan juga untuk mengintensifkan komunikasi antara presiden dengan ketua parpol, agar tidak terjadi saling sandera.  Sehingga koalisi tidak akan berubah dengan adanya reshuffle cabinet.

"Presiden akan lebih terbuka, lebih cepat menggerakkan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya," tegasnya

Ia mengakui, sampai tadi malam reshuffle baru dibicarakan ditingkat presiden dan wakil presiden. Pada hari ke depan akan berkembang ke pimpinan parpol.

Hal yang sama juga diungkapkan pengamat politik Sukardi Rinakit yang menginginkan reshuffle tetap dilakukan, agar tidak terkesan pemerintah tidak bekerja. Ia berharap, pergantian bisa memberikan simbol dan bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Sukardi yakin tidak akan ada komplain dari partai, terkait pergantian sejumlah menteri.

Sedangkan Direktur eksekutif indo barometer M Qodari berharap presiden juga mengumumkan alasan penggantian menteri, saat pengumuman reshuffle. Menurutnya ada 9 menteri yang berpotensi direshuffle, yaitu  menteri BUMN Mustafa Abubakar (sakit), Menteri ESDM Darwin Zahedy (target kinerja tak tercapai), Menteri Keungan Agus Martowardoyo (kurang sejalan dengan presiden), Menakertrans Muhaimin Iskandar (masalah ketenagakerjaan dan korupsi di kemnetrian), Menpora Andi Malarangeng (masalah Sea Games dan korupsi di kementrian), Menteri Perhubungan (banyaknya kecelakaan), mneteri pekerjaan umum Joko kirmanto (kondisi kesehatan dan target pencapaian), Menpera Suharso Monoarfa (target pencapaian dan masalah pribadi) dan Menkumham Patrialis Akbar (kinerja imigrasi dan controversial)

Namun partai golkar melalui Wasekjen Happy Bone menyatakan ada atau tidak reshuffle, golkar tetap akan kritis, solutif dan produktif. Ia berharap reshuffle bisa melibatkan pimpinan parpol.

"Harusnya reshuffle ini menjadi kerja bareng. Jadi perlu juga mengajak ketua partai untuk sharing, intellectual exercise," kata Wasekjen Golkar, Happy Bone Zulkarnaen.