Mengurus TKI Setengah Hati

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Narasumber:

- Michael Tene (Jubir Deplu)

- Anis Hidayah (Migrant Care)

- Dita Indah Sari (Stafsus Manakertrans)

- Dr. Poempida Hidayatulloh (Anggota Komisi I DPR)


Dalam diskusi polemik di Sindo radio dengan tema Mengurus TKI Setengah Hati sabtu 28 April 2012 dijakarta. Direktur Migran Care, Anis Hidayah Menilai Pemerintah lamban. Sebab Tidak kali ini saja tapi untuk ketiga kalinya, penembakan terhadap TKI dengan. Dugaan sama kriminalitas. Namun hingga kini tidak ada kejelasan kasusnya. Salah satunya penembakan terhadap 3 TKI asal sampang madura oleh polisi diraja malaysia yang terjadi pada 2005 lalu.

Menurut Anis, Sikap tegas harus dikeluarkan pemerintah terhadap perlindungan TKI baik resmi atau tidak jangan hanya mengecam. Pemerintah harus memonitor dan menuntaskan kasus hukumnya. Hubungan diplomasi harus dievaluasi, jangan karna hubungan dekat secara politik namun membiarkan dan mengabaikan warga negera yang meninggal dan teraniyaya.

Disisi lain, anggota komisi 1 dpr Poemida Hidayatullah Meminta pemerintah dapat mengkalrifikasi dan fokus dalam kronologis penembakan. Sebab, dinegara manapun Ada mekanisme dan prosedural ketika jika kepolisian menembak.

Poempida mengatakan Jangan hanya menerima laporan terlibat kriminal dari malaysia tanpa melakukan pemeriksaan ulang. Sehingga langkah otopsi ulang menjadi jawaban termasuk dugaan hilangnya organ tubuh. Pemerintah harus mnuntaskan kasus ini.

Sementara pengamat hubungan intenasional Teuku Rezasyah menegaskan Pemerintah harus dapat menuntaskan kasus ini, secara adil, transpran dan tuntas. Sejauh ini, verifikasi harus dilakukan tanpa memutuskan hubungan diplomatik.

Menggugaat melalui lembaga ham internasional menurut Teuku, bisa dan sangat mudah dilakukan. Namun hal itu tetap didasarkan pada fakta dan alasan yang kuat. Dan yang terpenting adalah kesamaan atau satu suara dalam pengajuan dugaan pelanggaran ke lembaga ham internasioanal. Satu suara itu meliputi DPR , pemerintah termasuk LSM agar kuat dalam pengajuanan.

Menanggapi berbagai tudingan, jubir kementrian luar negri Michael Tene menjelaskan Pemerintah sudah melakukan yang terbaik termasuk mengeluarkan nota protes secara politik, mengirim team dan melakukan pengecekan ke berbagai pihak di malaysia.

Tene mengungkapkan Sejauh malaysia masih bekerja sama dengan baik. Bahkan pihak kepolisian meminta maaf atas lambannya informasi atas kematian 3 TKI. Meski demikian tene, mengakui banyak kasus hukum atas kekerasan TKI yang belum dituntaskan. Namun pemantauan masih terus dilakukan.

Senada dengan kemtrian luar negri, staf khusus kementrian tenaga kerja Dita Indah sari membantah pemerintah bekerja lamban. Karena kasus kekerasan TKI saat ini sudah menumpuk dan terjadi pada masa lalu. Evaluasi terus dilakukan agar pelayann terus baik.

Namun diakui implementasi Peraturan yang baik masih lemah. Pemerintah sejauh ini telah melakukan penghentian sementara  pengiriman tenaga kerja dan MOU atas hak2 TKI disana.