PELIKNYA MANAJEMEN MUDIK

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Jakarta - Musim mudik sebentar lagi tiba seiring dengan akan berakhirnya ramadhan atau bulan puasa. Seperti menjadi budaya dan kebiasaan setiap tahunnya, kampung halaman menjadi magnet dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Masyarakat begitu antusias secara bersamaan menuju ke kampung halaman untuk silahturahmi dengan merelakan dana yang tak sedikit waktu, tenaga dan pikiran.

Namun meski sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, masyarakat selalu dihadapi dengan kenyataan masih semrawutnya pengaturan arus mudik oleh pemerintah. Masalah macet, kenyamanan, keamanan, keselamatan, jauh dari harapan dalam penggunaan sarana dan prasarana.

Dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya FM, Sabtu (20/7) di Warung Daun, Cikini, Jakarta. Pengamat Transportasi Ellen Tangkudung menyatakan, arus mudik setiap tahunnya selalu memiliki masalah yang sama. Dimana hal itu berkaitan dengan kapasitas sarana dan prasarana yang digunakan untuk mudik.

Menurut Ellen, Daya angkut kendaraan, berkaitan dengan kapasitas yang sering terbaikan seperti kepadatan dan banyaknya penumpang tidak sebanding dengan banyak kendaraan kapal laut, pesawat, kereta dan bis. "Kerusakan dan pemeliharaan jalan pantura dan jalur sumatera yang selalu bermasalah dan rusak tiap tahunnya. Dan persoalan pemudik yang menggunakan sepeda motor hingga kini belum ada solusi", jelasnya

Ellen juga menegaskan, soal keselamatan, jika dilihat angka statistik kecelakaan dan kematiaan, ternyata tidak pernah turun. "Dan hal ini menyebabkan silahturahmi dengan keluarga, tapi malah menimbulkan kesedihan akibat kecelakaan dalam perjalanan", ungkap Ellen.

Untuk pemeliharaan jalan pantura dan jalur mudik seharusnya dapat diantisipasi sebelumnya. "Mudik sudah diprediksi, sehingga dapat di antispasi dengan manajemen anggaran. Jangan selalau Januari hingga Februari", tegas-nya dengan nada tinggi.

Ellen juga mendesak pemerintah, sebaiknya memperhatikan secara keseluruhan angkutan tranportasi masal. "Dengan Prediksi beratnya biaya. Harga sembako tinggi, langkah efisiensi digunakan oleh masyarakat seperti dengan memilih kendaraan umum seperti kereta api, bus, kapal laut", tutup Ellen.

Sementara itu, hal yang sama juga diungkap oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PPP ARWANI THOMAFI. Arwani menyatakan dari tahun lalu, persoalan yang sama untuk arus mudik terus muncul. "Soal sarana, prasarana, keselamatan  hingga masalah koordinasi antara pihak terkait, kurang terjalin dengan baik", ungkapnya.

Menurut Arwani, Perbaikan sarana jalan disejumlah jalur mudik seperti pantura, hampir bermasalah tiap tahun. "Macet sudah menjadi sesuatu yang lazim dan pengaturan kendaraan besar juga belum maksimal berhasil untuk di cari solusinya" jelas Arwani.

Selain itu, Arwani mengatakan, pemerintah juga belum memaksimalkan jalur alternatif. Kendaraan sejauah ini masih difokuskan ke jalur utama mudik. "Sehingga perbaikan jalan termasuk prasarana jalur alternatif luput dari perhatian," tambahnya.

Sejauh ini, Arwani mengungkapkan Masih belum terfungsikan dari jalur-jalur di daerah seperti pelebaran jalan, pembangunan jembatan perlu dilakukan dan tidka selalu menganggu ketika arus mudik dan bisa diiluar lebaran.

Menanggapi berbagai kritik dan komentar atas kinerja yang kurang baik, pemerintah-pun membantah tidak berkerja maksimal. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub  Suroyo Alimoeso menyatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi dari mudik tahun lalu, dari semua transportasi baik darat, laut dan udara. Dari mulai masalah sarana dan transportasi, delay, penumpukan hingga kapasitas.

Suroyo mengatakan, Anggaran 25 miliar rupiah telah disetujui untuk mengatur sepeda motor. Motor akan diangkut secara khusus dengan kereta api, kapal laut dan kapal penyebrangan.

Menurut Suroyo, untuk posko arus mudik dari kementrian perhubungan secara nasional akan dibuka pada H-7. Dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya dalam menlancarkan arus mudik bagi masyarakat. "Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada sabtu minggu 3-4 Agustus mendatang. Sejauh ini  koordinasi telah dilakukan dalam mengatur kendaraan baik motor maupun motor dikawasan Cikampek dan Indramayu",  tegas Suroyo.

Suroyo meambahkan pihaknya, juga telah mengintrusikan pada H-4 jelang lebaran mobil besar maupun mobil logistik tidak lagi diperbolehkan lewat jalur mudik. " Menghimbau kepada para pemudik, untuk disiplin berlalu-lintas, patuhi dan perhatikan rambu dalam menghindari kecelakaan," pinta-nya.

Sementara, dalam mendukung aktifitas mudik Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kemen PU Winarno mengatakan pihaknya akan terus berkerja dalam perbaikan jalan di jalur mudir. "Pada H-7 semua kegiatan perbaikan jalan di jalur mudik akan dihentikan. Jalan akan khusus diperuntukan keamanan dan kenyamanan para pemudik untuk arus mudik," tegasnya.

Menurut Winarno Koordinasi akan terus dilakukan dengan instansi terkait seperti polantas dan dinas perhubungan dalam memberikan pelayanan arus mudik. "Moga perjalanan arus mudik berjalan lancar dan perbaikan jalan selesai seperti yang direncanakan", tutup Winarno.

(Akmal Irawan)