PUSING PALA RAKYAT

Tuesday, 30 Nov 1999 - 00:00 WIB

Jakarta - Kenaikan harga BBM yg terus terjadi di indonesia seakan mencekik rakyat. Akibatnya harga-harga kebutuhan pokok juga makin melonjak.  Ditambah lagi naiknya harga gas juga makin membebani rakyat. Seharusnya gas bisa dikontrol karena Indonesia tidak impor dan sangat melimpah  cadangannya.Untuk itu, DPR dan kalangan pengamat mendesak pemerintah agar menggalakkan city gas di masyarakat.

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya W Yudha mengatakan, setiap kebijakan yg dikeluarkan pemerintah, korbannya adalah rakyat. Seharusnya pemerintah  mendorong energi gas melalui city gas karena disamping murah, tidak impor, cadangan di domestik sangat melimpah. Menurutnya, untuk melakukan hal itu bisa segera dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan dititipkan di SPBU, sehingga tidak  mengeluarkan investasi besar.

"Setiap kebijakan rakyat yang dikorbankan. poemerintah harus segera menggalakkan city gas," tegas Satya Yudha dalam diskusi polemik Sindo Trijaya  di warung Daun Jakarta, Sabtu (4/4/2015).

Ia juga berharap pemerintah melalui menko perekonomian menjadi leader agar bisa konsisten mewujudkan energi murah untuk rakyat dan ramah  lingkungan. Sementara itu, Ekonom IPB dan Megawati Institute, Imam Sugema menilai, melimpahnya energi gas di indonesia menuntut pemerintah untuk terus  mengembangkan. Apalagi menipisnya BBM dan sangat tergantung dengan asing. Ia menegaskan, Indonesia harus mampu mengalihkan energi dari bbm ke gas  yang lebih murah dan ramah lingkungan.

"Pengembangan energi berbasis gas bisa dilakukan baik LNG, syntetic gas atau convention gas," katanya.

Ia memperkirakan ke depan konsumsi masyarakat akan beralih ke energi yang lebih murah, mulai dari lisrik, transportasi, hingga kebutuhan lainnya.

"Hal ini butuh kemauan besar dari Presiden," tambahnya.

Imam Sugema mengaku saat ini IPB juga tengah mengembangkan konversi siluloid menjadi gas sebagai langkah mewujudkan energi murah di Indonesia. 

(ANP)