Jadi Rujukan, Inovasi Desa Terbanyak Ada di Sektor Kewirausahaan

• Monday, 25 Nov 2019 - 16:46 WIB

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang memberikan perhatian signifikan terhadap pengembangan inovasi desa. Menurutnya, program inovasi desa adalah terobosan yang dapat dilakukan untuk menjangkau ribuan desa di Indonesia.

"Memang tidak mudah untuk membangun secara simultan mencakup seluruh desa di seluruh Indonesia. Tapi saya yakin, dengan adanya program inovasi desa dan adanya pemberian penghargaan terhadap karya-karya inovatif seperti yang dilakukan Kementerian Desa ini, saya yakin proses desiminasi dan proses replikasi terhadap praktik baik desa di Indonesia akan segera terwujud," ujarnya pada Rapat Koordinasi Nasional Program Inovasi Desa Tahun 2019 di Merlynn Park Hotel, Jakarta, Senin (25/11).

Terkait hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, sejak tahun 2017 hingga saat ini, inovasi pembangunan desa terus mengalami peningkatan. Menurutnya, inovasi terbanyak ada di bidang kewirausahaan, disusul bidang infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Agar dana desa efektif digunakan untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan pembangunan nasional, maka dibuatlah program inovasi desa. Inovasi desa ini menjadi rujukan bagi desa-desa serta merevitalisasi pendampingan," ujarnya.

Ia mengatakan, setiap tahun jumlah replikasi dan inovasi baru terkait pemecahan masalah perdesaan terus mengalami peningkatan. Ia mengajak para gubernur dan bupati untuk mereplikasi inovasi desa yang sesuai dengan permasalahan perdesaan di daerah masing-masing.

"Meskipun dalam pelaksanaannya program ini berakhir di tahun 2019, tapi tentu kita berharap berbagai hal terkait upaya inovasi desa terus dilakukan," ujarnya.

Untuk menunjang ketepatan inovasi dalam memecahkan masalah desa, lanjutnya, Kementerian Desa PDT, dan Transmigrasi telah mengembangkan aplikasi www.idm.kemendesa.go.id yang berisi inovasi kegiatan guna menyelesaikan permasalahan desa. Melalui aplikasi tersebut, pemangku kebijakan desa dapat memilah inovasi yang sesuai sebagai rujukan.

Di sisi lain, ia mengatakan, dalam 2-3 bulan ke depan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan serius melakukan peningkatan optimalisasi dan validitasi data perdesaan. Menurutnya, perbaharuan dan validitasi data perdesaan sangat penting, demi mencapai percepatan dan ketepatan sasaran pembangunan desa.

"Validitasi data, upgrading (perbaikan), optimalisasi data akan terus disempurnakan. Agar betul-betul terjadi percepatan dan ketepatan sasaran pembangunan desa. Karena desa adalah ujung tombak perkembangan dalam membangun bangsa dan negara," ujarnya. (ANP)