Towards A $ 7 Trillion Economy: Opportunities and Challenges

Rizky Prima Ananda • Monday, 25 Nov 2019 - 18:40 WIB

Jakarta, 20 November 2019 – Indonesia Economic Forum yang ke 6 dibuka secara resmi oleh Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Rizal Affandi Lukman di JW Marriott Hotel Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam pidatonya, Bapak Rizal membahas mengenai tantangan utama yang dihadapi Indonesia selama lima tahun ke depan dan strategi pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil meskipun iklim investasi global tidak pasti.

Indonesia Economic Forum yang ke 6 akan mempertemukan 300 pemimpin politik, bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil terkemuka untuk membahas dan memperdebatkan bagaimana Indonesia dapat bertransisi dari ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam menjadi ekonomi yang didorong oleh bakat dan layanan manusia.

Indonesia Economic Forum yang ke 6 dibuka secara resmi oleh Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Rizal Affandi Lukman di JW Marriott Hotel Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Tema Indonesia Economic Forum tahun ini adalah “Towards a $7 Trillion Economy: Opportunities and Challenges.” Tema ini mencerminkan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai 5 besar ekonomi global pada tahun 2045 dan mempromosikan pengembangan sumber daya manusia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto akan menyampaikan pidato utama dengan tema “Rising Indonesia: Global Challenges and Opportunities.” Dengan kabinet baru sekarang mulai membingkai program ekonomi dan sosial pemerintah selama lima tahun ke depan, Bapak Hartarto akan memberikan wawasan tentang strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan standar hidup rakyat Indonesia.

Pembicara utama lainnya di Indonesia Economic Forum yang ke-6 yaitu: Bapak Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset, Teknologi; Ilham Hababie, Ketua Wantiknas; Kishore Mahbubani, Distinguished Fellow, National University of Singapore, Asia Research Center; Gita Wirjawan, Founder Ancora Foundation dan mantan Menteri Perdagangan; Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI dan calon Wakil Presiden; Rosan Roeslani, Ketua Kadin; Shinta Kamdani, Wakil Ketua Kadin dan CEO Sintesa Group; Jean-Pierre Diserens, CEO Fidurhone SA dan Sec Gen CIFA.

“Presiden Joko Widodo telah menjadikan peningkatan sumber daya manusia dan negara ini sebagai prioritas utama bagi pemerintahannya dalam lima tahun ke depan. Tetapi perlu membuka sektor pendidikan dan menarik bakat global, ”kata Shoeb Kagda, Founder Indonesia Economic Forum.

"Indonesia Economic Forum adalah platform multi-stakeholder yang menyatukan semua pihak. Visi kami untuk mempromosikan kemajuan ekonomi dan sosial untuk Indonesia dengan mengidentifikasi tren dan peluang utama." tambah Kagda.

Indonesia Economic Forum ke-6 akan membantu memetakan jalan ke depan untuk Indonesia dengan mengidentifikasi peluang baru bagi investor dan bisnis di sektorsektor seperti pendidikan, pariwisata, transportasi, keuangan dan ekonomi digital.

Munculnya EduTech dan peran start-up di sektor pendidikan, misalnya, akan dibahas oleh panel yang dipandu oleh Intel dan Kementerian Pendidikan. Para pemimpin bisnis juga akan membahas pentingnya tata kelola perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan, yang sangat penting bagi ekonomi luas maupun pasar modal.

“Intel berkomitmen penuh dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan melalui teknologi, baik itu penggunaan lingkungan belajar yang terintegrasi melalui konten yang mendalam untuk siswa, kurikulum pembelajaran yang dipersonalisasi atau cara yang lebih baik untuk menilai kemajuan belajar siswa menggunakan analisis data. Kami senang menjadi bagian dari Indonesia Economic Forum dalam diskusi kritis tentang bagaimana kami dapat membantu memberikan keterampilan abad ke-21 kepada generasi inovator siswa berikutnya, ”kata Sumner Lemon, Regional Director, Asia Pacific & Japan, Intel.

Sachin Gopalan, Co-Founder Indonesia Economic Forum mengatakan: “Indonesia Economic Forum sangat bangga bermitra dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Intel, Deloitte Indonesia, Microsoft, KPMG, Fidurhone SA dan Schoology Asia untuk menemukan solusi dan menciptakan peluang baru bagi pengusaha Indonesia.

“Kami juga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian – kementrian atas dukungan mereka karena kami percaya bahwa pemerintah akan selalu memberi peran sentral di masa depan negara ini.

”Sejak didirikan pada tahun 2014, Indonesia Economic Forum telah terlibat dengan pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, komunitas bisnis, akademisi dan organisasi pemuda. Melalui platform digital, Indonesia Economic Forum menjangkau lebih dari 3.000 pemimpin eksekutif dan bisnis senior serta lebih dari satu juta pengikut di seluruh kawasan.

(RPA)