Bagaimana Pemberdayaan Perempuan Membawa Kontribusi Ekonomi?

Mayzka Da Reisa • Friday, 6 Dec 2019 - 12:19 WIB

Jakarta, 5 Desember 2019 – Dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Lima “Kesetraan Gender” yang sejalan dengan pilar UN Global Compact “Hak Asasi Manusia” dan “Ketenagakerjaan” serta mendukung pemberdayaan perempuan di tempat kerja, tempat kegiatan usaha, dan komunitas sesuai dengan Prinsip Pemberdayaan Perempuan (Women’s Empowerment Principles/WEPs), IGCN mengadakan Media Gathering dan Dialog Interaktif bertema “Bagaimana Pemberdayaan Perempuan Membawa Kontribusi Ekonomi?” di CoHive 101, Jakarta Selatan.

Menyadari pentingnya mobilisasi gerakan global untuk mencapai tujuan-tujuan ambisius didalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), PBB kemudian mendirikan United Nations Global Compact (UN Global Compact) yang saat ini merupakan gerakan keberlanjutan Corporate Initiatives terbesar di dunia.

“perempuan yang diberdayakan skill-nya dapat membuka potensi bisnis kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganyaserta berkontribusi kepada ekonomi Negara”, ujar Franka F. Makarim, Co-Founder Tulola Designs.

Shinta Kamdani, Vice Chairwoman KADIN dan Board of Advisers IGCN beranggapan mengenai partisipasi perempuan dalam posisi strategis di perusahaan. Selain itu pula, beliau menambahkan bahwa perempuan memiliki kelebihan dalam membangun hubungan, menginspirasi, dan memotivasi orang lain serta mempraktikan pengembangan diri.

Hal ini juga mencakup bertanggung jawab kepada seluruh stakeholders mereka. Hal ini tercermin kedalam praktik berbisnis yang dilakukan Martha Tilaar Group (MTG). disampaikan oleh Bryan Tilaar, CEO MTG bahwa MTG konsisten dengan beautifying Indonesia, focus pada 4 pilarnya yaitu beauty education, beauty culture, beauty green, dan empowering women.