Meski Ada Trade War, Ekonomi RI Tetap Berdaya Tahan

• Monday, 9 Dec 2019 - 22:38 WIB
Istimewa

Labuan Bajo - Di tengah melambatnya perekonomian global akibat perang dagang, Bank Indonesia menyatakan ekonomi nasional tetap berdaya tahan dengan pertumbuhan sepanjang triwulan III 2019 sebesar 5,02 persen.

Direktur eksekutif departemen kebijakan ekonomi dan moneter BI, Endy Dwi Tjahjono mengatakan secara parsial konsumsi rumah tangga tetap kuat dan pertumbuhan investasi tetap baik,  terkait proyek strategis nasional di Sulawesi, Kalimantan dan pulau Jawa. Sementara itu, kinerja ekspor di beberapa daerah membaik termasuk ekspor manufaktur seperti otomotif dari Jawa dan besi baja dari Sulawesi.

"Yang utama konsumsi rumah tangga akan masih menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia hingga beberapa tahun ke depan," kata Endy pada pelatihan wartawan ekonomi di Ayana Komodo Resort, Labuan Bajo, Senin (9/12).

Sementara itu, kepala ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan kapasitas pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh membaik dibanding pertumbuhan ekonomi Jepang, Korea Selatan maupun China yang sedikit terkoreksi akibat trade war. Menurut Ryan, pemerintah harus lebih mendorong konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah dan kegiatan ekspor.

"Sesungguhnya, lima persen itu sudah di tangan, asal ibu-ibu rumah tangga masih gemar spending (belanja), ke depan agar ekonomi tetap tumbuh jangan pelit belanja," kata Ryan.

Selain itu Ryan berharap, koordinasi kebijakan sektor fiskal dan moneter tetap dijaga dalam bingkai Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan. (Ars)