Pemprov Jatim Siapkan Call Center Hadapi Ancaman Bencana Alam

• Friday, 3 Jan 2020 - 10:25 WIB

Surabaya - Pemprov Jawa Timur memberikan perhatian serius terhadap kondisi cuaca saat ini. Apalagi Jatim adalah salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan bencana alam yang sangat tinggi. Aries Agung Pawei Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Jawa Timur mengatakan, sesuai arahan Gubernur Khofifah Indarparawansa berbagai langkah kesiagaan bencana telah dilakukan. Bahkan sejak 16 Desember Gubernur Jatim telah menyatakan Jawa Timur siaga bencana hidrometeorologi.

"Kondisi cuaca yang ekstrem saat ini menjadi dasar bagi pemerintah provinsi mengambil sikap untuk menentukan kondisi siaga hidrometeorologi seperti yang disampaikan oleh Gubernur sejak tanggal 16 Desember kemarin," ujar Aries.

Aries Agung Pawei menambahkan, tidak hanya berhenti pada penetapan status siaga, berbagai langkah kesiap siagaan juga dilakukan pemprov Jatim untuk mengantisipasi bencana.

Salah satunya yaitu dengan menyiapkan help desk call center untuk tanggap terhadap bencana dan perkembangan cuaca yang terjadi.

“Help desk call center ini merupakan layanan informasi/pengaduan yang berkaitan dengan bencana alam dapat menghubungi call center dan medsos Pemprov Jatim,” ujar Aries Agung. 

Pejabat kelahiran Sulawesi Selatan tersebut menyatakan bahwa  nomor call center pemprov Jatim terkait bencana berbasis telepon adalah nomor 0812-3178-0000 dan 0813-3200-9050. Selain itu juga ada yang berbasis online di twitter: @JatimPemprov dan facebook: Pemprov Jawa Timur.

Nantinya Call center tersebut menjadi rantai informasi untuk penanganan bencana. Dalam sistem kerjanya menurut Aries Agung, setelah call center memperoleh informasi, masukan, harapan dari masyarakat, maka petugas call center yang bekerja 24 jam akan mendeliver pesan tersebut kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Diantaranya BPBD, Dinkes, Dinsos, Dinas PUSDA, Dinas PU Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Bakorwil untuk penanganan lebih lanjut.

“Koordinasi dan sinergi antar OPD terkait sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi bencana di Jatim. Harapannya dengan adanya help desk call center ini bisa menjadi langkah untuk mengatisipasi ataupun menangani bencana,” pungkasnya. (Hermawan)