Belum Ada Vaksinnya, RI Pasang 135 Thermal Scanner Perangi Virus dari China

• Tuesday, 21 Jan 2020 - 16:29 WIB
Indonesia memastikan Virus mematikan yang melnada China belum ada Vaksinnya. FOTO/ Guardiuan

JAKARTA - Indonesia memastikan Virus mematikan yang melnada China belum ada Vaksinnya, Virus baru yang mengerikan telah menginfeksi ratusan dapat menyebar di antara manusia di China.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantoro mengatakan ada tiga vaksin pneumonia yang beredar di Indonesia. Ketiganya adalah Vaksin Pneumokokus (PCV) 10 dengan merek dagang Synflorix, PCV 10 (merek dagang Pneumosil), dan PCV 13 (merek dagang Prevnar).

Namun hanya ada dua vaksin yang sudah memiliki izin beredar di Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu PCV 10 Synflorix dan PCV 13 Prevnar. Sedangkan untuk PCV 10 Pneumosil belum mendapat izin edar dari BPOM.

Dari ketiga vaksin tersebut, kata Anung, belum ada yang dapat mencegah pneumonia misterius yang disebabkan coronavirus jenis baru yang menyebar di China.

"Karena teman-teman sebagian sudah menanyakan ke saya. Pak kan sudah ada vaksin, boleh tidak kita vaksin dulu? Tapi vaksinnya itu tidak cocok, jadi stereotype tidak cocok dengan novel coronavirus (nCoV). Saya menuliskan tidak untuk mencegah novel coronavirus," jelas Anung Sugihantoro di Twitter resmi Kemenkes RI.

Terkait dengan terjadinya Pneumonia Akut di Wuhan, Tiongkok. Pemerintah di Indonesia telah melakukan kewaspadaan dini dengan disediakannya 135 thermal scanner di KKP Indonesia.

Rumor tentang kemungkinan wabah SARS menuai perhatian yang cukup besar di jagat media sosial pada awal bulan ini. Namun, pemerintah Tiongkok menyensor tagar #WuhanSARS dan menyelidiki delapan orang di Wuhan yang diduga menyebarkan informasi menyesatkan tentang wabah tersebut di media sosial. Menurut laporan Central China Television atau CCTV, pihak berwenang mengatakan belum ada bukti nyata penularan penyakit dari manusia ke manusia, dan tidak ada petugas kesehatan yang terinfeksi.

Beberapa pasien yang terinfeksi diketahui bekerja di pasar makanan laut di Wuhan. Media lokal melaporkan pasar tersebut juga menjual hewan hidup lainnya, termasuk burung, kelinci, dan ular, yang memicu kekhawatiran bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari hewan ke manusia.

(wbs)

(Sumber : Sindonews.com)