Wakil Presiden Akan Hadir Pada Rakernas Banggakencana 2020

• Wednesday, 29 Jan 2020 - 21:21 WIB

Jakarta - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melakukan audiensi dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di kantor Wapres, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020). Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memohon perkenan Bapak Wakil Presiden untuk membuka dan memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi / Kerja Nasional Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Banggakencana) tahun 2020.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut dari BKKBN diantaranya Sekretaris Utama Nofrijal, Deputi Bid. Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Dwi Listyawardani, Deputi Bid. Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga M.Yani, Inspektur Utama Agus Sukiswo serta Kepala Biro Umum Putut Riyatno.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, “Dalam pertemuan tersebut kami mengundang beliau untuk berkenan hadir dalam Rakernas untuk membuka sekaligus memberikan arahan, BKKBN akan melaksanakan rakernas di tanggal 12-13 Februari, dan insya Allah apabila tidak ada acara penting lainnya beliau berkenan untuk hadir di pembukaan Rakernas, kemudian kami memohon arahan dari Bapak Wapres bagaimana mengendalikan penduduk tumbuh seimbang.”

“Seperti arahan Bapak Presiden Jokowi untuk tidak menggunakan jargon dua anak cukup, kemudian jargonnya ini jargon anak-anak milenial sekarang, ini kami juga minta petunjuk dan arahan sehingga kita bisa mempopulerkan program-program keluarga berencana, tidak dengan jargon dua anak cukup tapi dengan jargon yang baru yang lebih mudah dikenal oleh anak-anak milenial, beliau memberi arahan terkait dengan itu yaitu tentang kualitas, jadi yang  penting anak itu berkualitas daripada kita menekankan jumlah, lebih baik kita menekankan anak itu berkualitas,” ungkap Hasto.

“Beliau menyampaikan harus mencegah terjadinya pernikahan usia dini, sebenarnya menikah itu kalau sudah mampu, secara, fisik, ekonomi dan mental,  sehingga apabila belum mampu ya jangan menikah, kemudian beliau juga menekankan nanti keluarga ini sebelum menikah saat konseling itu harus tahu tentang stunting, bagaimana cara mencegah stunting,” tambah Hasto.

Terkait dengan stunting Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menegaskan, “Menurut WHO standar stunting itu baik atau normal apabila dibawah 20, sehingga menurut Renstra sampai dengan tahun 2024 itu targetnya adalah 19, namun Presiden Jokowi mentargetkan stunting di angka 14,  jadi kita harus kerja keras, makanya BKKBN harus menemukan ibu-ibu yang memiliki anak dibawah 2 tahun tetapi stunting,  itu harus kita temukan, kemudian setelah ditemukan harus kita treatment, tapi ingat bahwa stunting dicegahnya sebenarnya sebelum dia hamil sebetulnya, karena sebelum hamil itu harus minum asam folat, harus minum zinc untuk suaminya agar anaknya bagus, minum asam folat itu agar telurnya bagus, embrionya bagus, kalau saya sih tidak cukup 1000 hari pertama kehidupan,” tegas Hasto.

Kepala BKKBN menyampaikan, “Kami juga menyampaikan tentang adanya regulasi-regulasi yang masih bertentangan antara yang diharapkan BKKBN dengan yang dilakukan oleh kementrian dan lembaga yang lain, sebagai contoh bkkbn dengan Kementrian Sosial, Kementrian Sosial kalo anaknya nambah ada balita  dapat PKH, tetapi  kalau kami BKKBN kalau bisa balitanya jangan terlalu banyak, tapi kan warga didesa itu kalau dapat pkh itu terus dia terus cenderung akan melahirkan lagi agar nanti dapat bantuan, hal-hal itu  yang juga kami mohon arahan dari beliau,” jelas Hasto.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, “Wakil Presiden memberi arahan yang sangat konkrit dan hal-hal teknis, beliau menjelaskan dalam Alquran diatur mengenai jarak melahirkan dan merawat anak dan sampai nanti melahirkan lagi jaraknya 30 bulan, selain itu untuk menyusui itu 24 bulan, kami juga diberi arahan tentang mencegah jangan sampai terjadinya kawin usia dini, beliau memberi arahan kita untuk melibatkan para kiyai, ulama, ustad tentunya dan juga tokoh agama untuk bagaimana kita berkampanye kepada masyarakat agar tidak kawin usia dini,” jelas Hasto.

Rakernas Tahun 2020 mengambil tema, “Banggakencana dalam Era Milenial Untuk Indonesia yang lebih Maju, Sejahtera dan Berkeadilan. Dengan Sub-tema: Bersama Mitra Kerja BKKBN Men”delivered” Pelayanan Banggakencana kepada Keluarga dan Masyarakat. Rakenas bertujuan untuk menyegarkan komitmen dan peran pemerintah serta mitra kerja dalam peningkatan akses dan kualitas Program Banggakencana. Tujuan Rakernas itu sendiri diantaranya adalah pembahasan Rencana Kerja/Rencana Aksi dalam pencapaian Quick Win dan kegiatan prioritas Program Banggakencana tahun 2020, Pembahasan strategi Program dan Kegiatan Prioritas Banggakencana dalam mendukung upaya pencapaian Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2020-2024, serta Sosialisasi Rebranding Banggakencana. (ANP)