Kisah Pilu, Pengantin Wanita Menikah di Samping Jenazah Sang Ibu

• Friday, 7 Feb 2020 - 17:36 WIB
Meri Amelia Wati dan Daniel menikah di depan jasad ibunda Meri di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi. Foto/SINDOnews/Riko Pirmando

KERINCI - Kisah pilu menerpa di saat hari bahagia pasangan Meri Amelia Wati dan Daniel. Akad nikah mereka di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi ini diwarnai haru bahagia dan kesedihan. Ibu mempelai perempuan meninggal dunia beberapa jam sebelum anaknya menikah.

Meri Amelia tak lepas memandangi jenazah sang ibu. Air matanya terus berlinang dan sesekali mengalir di pipinya saat memandangi kain putih yang menutupi wajah ibunya.

Para tamu pun ikut haru melihat momen bahagia sekaligus menyedihkan bagi Meri, yang merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya telah meninggal. Andeska Jumira meninggal umur 23 tahun, sedangkan Nespa Harkuler meninggal 7 bulan lalu saat berusia 29.

"Maknyo (Ibu Meri) berniat ingin menikahkan anak gadis satu-satunya. Tapi allah berkehendak ibunya meninggal tadi malam dan paginya Meri langsung menikah," tutur Julia Rahman salah seorang kerabat Meri kepada SINDOnews, Jumat (7/2/2020).

Julia juga menceritakan, Meri saat ini tinggal hidup sebatangkara setelah ibunya dan 2 kakaknya meninggal. "Semoga Meri dan Daniel bahagia dunia akhirat dan semoga almarhum husnul khotimah," ujar Maizen salah satu warga Kerinci.

 

(shf)

Sumber: Sindonews.com