Sasar Milenial, BTN Targetkan Rp.3 Triliun Pada IPEX 2020

• Saturday, 15 Feb 2020 - 15:39 WIB

Jakarta - Kabar gembira bagi mereka yang ingin segera merealisasikan mimpinya membeli rumah impian, karena  PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali menggelar  Indonesia Property Expo (IPEX) pada 15 Februari hingga 23 Februari 2020. 

Pada IPEX ke-20 yang digelar di JCC, Jakarta Pusat, Bank BTN menargetkan dapat meraup izin Prinsip KPR baik subsidi maupun non subsidi sebesar Rp 3 triliun dengan target booked sebesar Rp 1 triliun.

“Tahun ini adalah tahun yang tepat untuk membeli properti karena banyak faktor yang membuat investasi pada properti ini menarik pada saat era suku bunga murah berlangsung, uang muka KPR juga semakin terjangkau setelah aturan relaksasi Loan To Value mulai berlaku Desember lalu dan variasi hunian yang strategis terutama di wilayah Jabodetabek semakin banyak karena  sarana dan prasarana transportasi yang sudah jadi seperti LRT, MRT,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury usai acara Pembukaan IPEX di Jakarta, Sabtu (15/20).

Pada pembukaan IPEX yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin tersebut, Pahala juga memaparkan tantangan dan peluang properti tahun 2020. 

Tahun 2019 diakui Pahala sebagai tahun yang tidak mudah bagi sektor properti, karena penjualan properti mengalami penurunan. Berdasarkan survey Bank Indonesia, penjualan properti residensial triwulan IV/2019 turun 16,33%(q to q)  secara triwulanan dibandingkan triwulan III/2019 yang masih tumbuh 16,18%. Penurunan penjualan perumahan pun terjadi secara merata baik rumah tipe kecil, menengah ataupun besar. 

Sementara itu, sektor properti pada tahun 2020, kata Pahala akan menjadi penuh tantangan karena ancaman resesi akibat kondisi geopolitik yang memanas, serta yang terbaru adalah mewabahnya virus korona di Tiongkok yang diperkirakan melumpuhkan kekuatan ekonomi China, dan ikut berdampak ke Indonesia.  

Namun, Pahala optimistis sektor properti yang dikenal memiliki multiplier effect ke 170 industri turunan adalah sektor yang bertahan dan bangkit di tengah ancaman dari faktor eksternal tersebut. Apalagi Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan dukungan yang cukup ke sektor properti antara lain peningkatan batasan tidak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rumah sederhana dan rumah sangat sederhana, pembebasan PPN atas rumah/ bangunan korban bencana alam, penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 atas hunian mewah dari 5% menjadi 1%, dan peningkatan batas nilai hunian mewah yang dikenakan PPh dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPNBM). 

Bank Indonesia juga mendukung sektor properti lewat kebijakan moneternya, antara lain relaksasi Loan To Value dan pelonggaran Giro Wajib Minimum dan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate.

“Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk mendukung sektor properti tetap tumbuh, karena itu Bank BTN tetap mendukung Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan Pemerintah dengan mengandalkan KPR Non Subsidi dan tetap berkomitmen menjadi Bank penyalur FLPP,” kata Pahala.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit yang mayoritas ditopang sektor KPR sebesar 8-10 persen yang didorong pertumbuhan KPR secara keseluruhan sekitar 17%. 

Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini hanya menargetkan pertumbuhan sekitar 3%. 

Angka pertumbuhan KPR Subsidi yang melandai disebabkan karena kuota FLPP yang diberikan BTN sebesar 220.000 unit, jumlah tersebut terdiri dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 110.000 unit dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 40.000 unit-45.000 unit.

Untuk mencapai target tersebut, strategi yang dijalankan Bank BTN salah satunya dengan aktif menggelar pameran yang mempertemukan konsumen dengan pengembang, seperti IPEX  yang diramaikan oleh 105 pengembang. Pengembang tersebut menawarkan setidaknya ± 650 proyek hunian, mulai dari hunian tapak, vertical dengan desain minimalis dan modern berlokasi strategis, seperti di kawasan berbasis Transit Oriented Development yang tersebar di Jabodetabek yang saat ini sedang digandrungi generasi milenial. (ars)