Bupati Bogor Minta Warganya Jangan Jauhi Mahasiswa yang Pulang dari Wuhan

• Monday, 17 Feb 2020 - 11:06 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin. Foto: SINDOnews/Dok

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta masyarakat tidak perlu khawatir atau takut bersosialisasi dengan warganya yang baru pulang dari Wuhan, China, setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

"Saya meyakini bahwa mahasiswa yang dibawa oleh pemerintah pusat dari Wuhan ke Indonesia semuanya dalam keadaan sehat. Sebab 14 hari masa observasi di Natuna itu hanya prosedur kesehatan yang memang harus ditempuh," ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat mengunjungi kediaman Yusuf Azhar (21), mahasiswa dari Wuhan, China di Perumahan Griya Cimanggu, Jalan Asmawi, Desa/Kecamatan Gunung Sindur.

Maka dari itu, ia meminta agar masyarakat Kabupaten Bogor harus yakin dan jangan ada ketakutan, bahwa yang pulang dari China itu membawa virus corona.
 

"Ilmu kesehatan sudah membuktikan bahwa kondisinya sehat wal afiat. Kita waspada perlu, untuk semua wilayah, karena penyakit itu tidak hanya corona, banyak yang bisa saja menjadi endemik," ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah menyiapkan rumah sakit, baik itu dokter dan alat kesehatan serta yang lainnya untuk memantau sekaligus gejala-gejala mewabahnya virus Corona.

"Yang jelas, kunjungan ini, karena saya mendapatkan info langsung dari dinas kesehatan. Pertama, saya dapat kabar ada tiga warga Bogor, saya pantau, kebetulan yang masih menetap di Kabupaten Bogor itu hanya Yusuf. Sudah ada yang pindah ke Cianjur dan Palembang," ucapnya.

Ia juga melarang keberadaan makanan ekstream seperti daging kelelawar, buaya, dan sejenis lainnya yang dinilai tidak baik. "Kita juga akan tegur, bila perlu tutup yang menyediakan kelelawar-kelelawar seperti itu," tegasnya.

Sementara itu, Yusuf Azhar sangat berterima kasih atas kehadiran Bupati Bogor. Dirinya berharap warga tidak perlu khawatir datangnya mahasiswa-mahasiswa yang dari Wuhan China.

"Saya berharap teman-teman saya juga tidak ada masalah. Besok sudah mulai kelas online jam 7 pagi. Ketika China pulih kembali, saya siap berangkat ke China untuk melanjutkan studi saya," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku bersyukur steril alias negatif dari wabah virus corona yang dibuktikan dengan surat keterangan pemeriksaan dan kartu kewaspadaan kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.

"Selama karantina di Wuhan saya hanya bisa keluar dari asrama untuk membeli bahan pokok makanan. Jadi tidak ada kendala apapaun, bahkan belum pernah melihat secara langsung orang atau temannya yang terserang wabah Corona," ucapnya.

Ia menyebutkan, selama proses karantina baik di Wuhan maupun di Natuna hanya bisa menjalani studi online, itu dilakukan tiga hari lalu. "Hari ini masih libur dan Senin sudah masuk lagi dengan studi secara online," tukasya.

 

(thm)

Sumber: Sindonews.com