Antisipasi Penculikan Anak, Pemkot Surabaya Tempatkan Petugas Keamanan di TK dan SD

• Wednesday, 26 Feb 2020 - 10:48 WIB

Surabaya - Dugaan kasus penculikan anak yang terjadi di Surabaya, menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

’’Iya. Saya sudah minta personel Linmas untuk bekerjasama dengan Babinkamtibmas memfokuskan di titik-titik sekolah. Khususnya TK dan SD,’’ kata Whisnu, Rabu (26/2/2020).

Ia juga meminta masyarakat Surabaya khususnya para orang tua untuk tetap tenang. Namun, perhatian dan kewaspadaan tetap diperlukan.

Untuk sekolah-sekolah yang rentan terjadinya penculikan anak, bisa berkoordinasi dengan pihak pengamanan terkait, baik Polsek maupun Kelurahan dan Kecamatan.

Tujuannya, dikatakan alumni SMAN 9 Surabaya ini bisa meminta bantuan personil Linmas maupun Babinkamtimbmas dari Polsek.

Selain itu, pemasangan Circuit Clossed Television (CCTV) juga bisa dilakukan oleh pihak sekolah. "Bisa juga bagi siswa dan orang tua bisa diberi semacam tanda pengenal. Misalkan, orang tua si A anaknya ini. Jadi pihak keamanan sekolah bisa mencocokkan. Supaya tidak bisa orang luar sembarangan masuk,’’ terang WS sapaaan akrab Wakil Walikota Surabaya tersebut.

Kedepan, dikatakan alumni Teknik Industri ITS Surabaya ini, bagi sekolah yang berada di wilayah perkampungan bisa berkoordinasi dengan Ketua RT setempat, khususnya, dalam pengelolaan program Rp 100 juta setiap RT.

Salah satu program yang bisa diusulkan, adaah pengendalian keamanan dengan pemasangan CCTV maupun pelatihan tenaga pengamanan sekolah.

’’Pencegahan (penculikan anak) ini perlu melibatkan semua pihak. Termasuk pemangku RT yang lokasi wilayahnya ada sekolah TK, maupun SD perlu kerjasama berbagai unsur juga,’’ ujar Wisnu Sakti. (Hermawan)