Temui Kelompok Pembudidaya Ikan, Menteri Edhy: Tak Ada Jarak Antara Kita

• Thursday, 5 Mar 2020 - 22:27 WIB

BATAM - Usai menggelar konferensi pers penangkapan kapal ikan asing pelaku illegal fishing, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyempatkan diri untuk meninjau lokasi budidaya ikan bawal di Teluk Air, Pulau Setokok, Batam. Setibanya di lokasi, Menteri Edhy bercengkrama dengan masyarakat pembudidaya di kawasan tersebut.

"Setiap gerakan harus ada langkah-langkah yang sudah kita kerjakan, yang penting apa yang menjadi masalah kita selesaikan," kata Menteri Edhy, Rabu (4/3).

Menteri Edhy menambahkan, ia mendapatkan dua arahan penting dari Presiden Joko Widodo untuk sektor kelautan dan perikanan. Pertama, membangun komunikasi dengan pelaku usaha dan nelayan. 

"Tidak ada lagi negara tidak tahu masalah nelayan. Saya tidak ada guna kalau komunikasipun tidak bisa selesai," sambung Edhy.

Demi komunikasi yang optimal, Menteri Edhy menjamin lembaganya tak akan berjarak dengan nelayan. Menurutnya, kantor pusat KKP di Jakarta, adalah tempat bagi masyarakat dari daerah untuk mencari jawaban.

"Tidak ada lagi jarak diantara KKP dengan masyarakat. Kantor pusat itu tempat orang daerah mencari jawaban. Itu demi kemajuan KKP, kelautan dan perikanan Indonesia," jelasnya.

Arahan selanjutnya ialah terkait dengan budidaya perikanan di Indonesia. Menteri Edhy memaparkan, selama ini sektor budidaya hanya digarap sebesar 10 persen. Alhasil, masih terdapat sejumlah ruang kosong yang bisa diisi dalam budidaya.

"Di Indonesia budidaya kita baru 10 persen, itu pun belum optimal. DPR mendukung, dengan menambah anggaran. Ini upaya untuk serius mendukung budidaya," katanya.

Terlebih ke depan, Menteri Edhy optimistis, seiring dengan pertumbuhan penduduk, dunia akan membutuhkan lebih banyak ikan. Karenanya, ia berkomitmen untuk hadir dalam setiap persoalan budidaya. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy menyerahkan bantuan 113.000 benih ikan bawal bintang yang merupakan hasil pembenihan dari Balai Perikanan Budidaya Laut Batam kepada 10 kelompok pembudidaya ikan di kepulauan Riau

"Harus bangga tinggal di Kepri, karena Kepri punya potensi luar biasa," jelas Menteri Edhy. (ANP)