Virus Corona Jangkiti 97.878 Orang, 3.353 Meninggal dan 54.122 Sembuh

• Friday, 6 Mar 2020 - 10:02 WIB
Jumlah korban infeksi virus Corona terus bertambah. Namun setengah dari mereka berhasil disembuhkan. Foto/Ilustrasi

JAKARTA - Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona baru yang disebut dengan Covid-19 terus bertambah di seluruh dunia. Meski begitu, lebih dari setengahnya berhasil disembuhkan.

Dinukil Sindonews dari situs pelaporan online worldometers.info, Jumat (6/3/2020), tercatat 97.878 orang telah terinfeksi virus yang mulanya ditemukan di Wuhan, China, pada Desember lalu. Dari jumlah itu, sebanyak 54.122 berhasil disembuhkan dan 3.353 meninggal.

Masih data dari situs yang sama, China menyentuh angka terendah untuk laporan kasus baru infeksi virus Corona yaitu 160. Meski begitu, Negeri Naga masih yang terbanyak terkait laporan kasus virus Corona yaitu 80.430.

Lonjakan laporan kasus infeksi virus Corona yang dikonfirmasi terjadi di Korea Selatan (Korsel) yang mencapai 6.088 (+467), disusul Italia yang mencatat 3.858 kasus (+769) dan Iran yang melaporkan 3.515 kasus (+591).

China juga masih menjadi negara dengan korban meninggal akibat virus Corona terbanyak yaitu 3.013 meski laporan kematian terbarunya mengalami penurunan yaitu hanya 32.

Italia menjadi negara mengalami lonjakan laporan kematian terbaru yang mencapai 41 orang sehinggal total menjadi 148. Pun begitu dengan Iran yang mencatat 15 kematian terbaru sehingga total menjadi 107. Sedangkan Korsel melaporkan lima kematian baru sehingga total korban meninggal akibat virus Corona menjadi 40.

Selain jumlah orang yang terinfeksi, negara yang melaporkan kasus infeksi pertama juga bertambah. Terbaru adalah Afrika Selatan (Afsel) yang melaporkan seorang warganya terinfeksi virus tersebut setelah melakukan perjalanan ke Italia. Italia adalah negara di Eropa yang paling terdampak virus Corona.

Sementara itu, para ilmuwan mengklaim virus Corona baru atau yang diberi nama Covid-19 telah bermutasi menjadi dua jenis, dengan salah satunya lebih agresif dari yang lain.

Para peneliti di Sekolah Ilmu Hayati Universitas Peking dan Institut Pasteur Shanghai menemukan bahwa virus telah berevolusi menjadi dua garis keturunan utama yang dilabeli "L" dan "S".

 

(ian)

Sumber: Sindonews.com