Kendari - Mayoritas dari 30.000 anggota IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) adalah pengusaha kecil-menengah yang bergerak dalam bidang usaha kreatif. Dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, IWAPI mengokohkan basis usaha kecil-menengah dengan fokus pada kinerja terkait peningkatan SDM, dan perluasan jaringan pemasaran. 

Pelaku usaha akan semakin berkembang jika ditunjang dengan penekanan suku bunga pada Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Daya saing kaum perempuan sebagai pelaku usaha mengalami perkembangan yang cukup signifikan, khususnya di dunia online.

Sekretaris IWAPI Sulawesi Tenggara, Dewiyati Tamburaka saat ditemui usai gelar kegiatan dalam rangka HUT IWAPI yang ke-45, Minggu (8/3/2020) berharap kedepannya IWAPI dapat terus membina para pelaku UKM, pengusaha-pengusaha perempuan kedepan lebih maju dan mandiri, serta IWAPI terus memberikan peran positif kepada pengusaha perempuan di seluruh Sultra.

Dewi mengungkapkan peran IWAPI selama ini telah dapat dirasakan bagi para pelaku usaha maupun pemerintah karena peran IWAPI berkontribusi mengurangi pengangguran.

"Usaha yang sudah dibangun masing-masing sudah memiliki karyawan," tambahnya.

Dewi menjelaskan peran IWAPI kepada wanita pengusaha memediasi antara pengusaha dan pihak bank untuk mendapatkan bantuan modal usaha berupa KUR maupun jenis usaha lainnya.

Kegiatan dalam rangka HUT IWAPI yang Ke-45 di Sultra juga diisi dengan mengunjungi pondok pesantren Al Hafiz dan mengadakan senam bersama di taman kota Kendari yang turut diikuti anggota DPR RI Dapil Sultra, Tina Nur Alam.

Ketua IWAPI Sultra Hasmawati mengungkapkan kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan yang dilaksanakan IWAPI.

"Kami membagi rezeki berupa sembako di pondok pesantren dan kami juga senam bersama untuk terus meningkatkan keakraban kepada seluruh pengurus IWAPI di Sultra," ungkapnya. (Mus Kendari)