#fightcoronatogether Untuk Selamatkan Para Pahlawan Keluarga

• Thursday, 19 Mar 2020 - 21:08 WIB

Jakarta - Sejak presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan dua pasien positif COVID-19 pada 2 Maret 2020, jumlah pasien terjangkit terus bertambah. Hingga Kamis, (19/03/2020), jumlah pasien positif COVID-19 menjadi 308 kasus, 25 diantaranya meninggal dunia. Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi se-Asia Tenggara.

Angka yang semakin hari semakin melejit menyebabkan kepanikan masyarakat dan memicu oknum-oknum  tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkan momen dengan menaikan harga masker hand-sanitizer. Kedua barang tersebut mengalami peningkatan harga hingga 1000%.

Akibatnya, masyarakat yang benar-benar membutuhkan seperti orang-orang yang sedang sakit, tenaga kesehatan, dan lain-lain kesulitan mendapatkan kedua barang tersebut. Selain harganya yang mahal, persediaan masker dan hand-sanitizer juga menipis. Sebab banyak masyarakat salah persepsi dengan tetap menggunakan masker padahal tidak dalam kondisi membutuhkan.

Situasi yang semakin mengkhawatirkan membuat Presiden dan beberapa kepala Dldaerah terkait memberikan instruksi langsung untuk bekerja dari rumah atau Work From Home. Instruksi tersebut sudah mulai dilakukan oleh beberapa instansi/perusahaan tertentu, untuk menekan angka kesakitan juga kematian dan atau penyebaran COVID-19.

Namun sayangnya, tidak semua masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat bekerja dari rumah. Meski dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat, masih ada masyarakat yang terpaksa bekerja di luar rumah. Hal ini tentu berbahaya, baik untuk diri pekerja tersebut maupun masyarakat yang berada di sekitarnya, jika tidak disertai dengan proteksi yang memadai. Tapi apa daya, mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Jika tidak, mereka akan mati karena kelaparan bukan karena virus yang membahayakan.

Saat ini, pemerintah sudah kewalahan dan tenaga kesehatan mulai kelelahan. Semakin hari COVID-19 semakin banyak memakan korban. Sudah seharusnya setiap lapisan masyarakat mengambil peran, tidak bisa lagi bergerak sendirian.

Berdasarkan landasan tersebut, Adinda Fauziah Fadhillah yang kini bekerja sebagai perawat di RS UI membentuk gerakan yang dinamakan #fightcoronatogether. Melalui gerakan ini, Adinda ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk turun tangan saling menyelamatkan, untuk mewujudkan Indonesia bebas COVID-19. Dengan cara memberikan 10.000 masker dan 1.000 hand-sanitizer gratis kepada masyarakat yang tidak bisa melakukan pekerjaannya dari rumah, seperti petugas pelayanan transportasi publik, petugas keamanan, supir angkutan umum, pedagang, wartawan, petugas kebersihan, hingga pemulung, dan mereka yang membutuhkan.

Saat ini tim #fightcoronatogether membutuhkan dana Rp 110.000.000 dan melakukan penggalangan donasi pada kanal kitabisa.com/fightcoronatogether. Gerakan ini memiliki tujuan untuk melindungi para pahlawan keluarga agar tetap dapat bekerja dengan sehat dan pulang dengan selamat. Adinda berharap bisa mencapai target donasi demi memutus rantai penyebaran COVID-19 yang lebih luas lagi. "Indonesia tidak bisa sendiri melawan COVID-19. Tapi jika bersama-sama, maka tidak ada yang tidak mungkin," pungkasnya. (Dan)