Imbas Convid -19 Di Jatim, Gubernur Himbau Sholat Jumat Diganti Sholat Dzuhur

• Friday, 20 Mar 2020 - 12:12 WIB

Surabaya - Seiring dengan penetapan status keadaan darurat bencana akibat Covid-19 di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau pengelola tempat ibadah, khususnya masjid untuk melakukan tindakan preventif pencegahan. Diantaranya menyiapkan hand sanitizer, thermal gun dan tempat cuci tangan air mengalir.  

Imbauan itu disampaikan Khofifah bagi masyarakat yang ingin salat Jumat di masjid. Selain itu, bagi jamaah, kata Khofifah, diminta untuk mengenakan masker dan dalam kondisi sehat atau fit.

"Saya minta karpet masjid juga harus digulung dan ditiadakan," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/3/2020).

Untuk pelaksanaan salat Jumat di lingkungan Pemprov Jatim, ditiadakan dan diganti salat Dzuhur di rumah masing-masing.

"Saya mengimbau agar pengelola lokasi ibadah dan setiap masyarakat untuk benar-benar memperhatikan kondisi kedaruratan bencana akibat corona," jelas dia.

Meski demikian Masjid Agung Al Akbar Surabaya tetap menggelar sholat Jumat. Humas Masjid Al Akbar, Helmy M Noor  mengatakan, kondisi masjid sudah disemprot dengan disinfektan, kemudian juga disiapkan masker dan thermal gun untuk para jamaah. Serta meniadakan karpet di dalam masjid.

"Semua syarat yang diminta oleh Pemprop Jatim sudah kami penuhi dan insyaallah salat Jumat akan tetap berlangsung di Masjid Agung Al Akbar," ujar Helmy

Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama (MUI) Jatim, Ainul Yaqin, mengatakan, sholat  Jumat di masjid tetap dilaksanakan. Namun perlu dilakukan upaya pencegahan. Salah satu solusi yang utama adalah bagaimana setiap orang sadar bahwa dia punya potensi sebagai agen pengedar bahaya.

"Jamaah harus sadar bahwa dirinya punya potensi untuk membawa virus tersebut. Maka dengan kesadarannya, bila sakit atau memiliki gejala-gejala virus corona, disarankan tidak mendatangi masjid," kata dia. (Hermawan)