Temulawak Mampu Mencegah Covid-19 dan Menjaga Daya Tahan Tubuh

• Tuesday, 31 Mar 2020 - 09:51 WIB
Perkuat daya tahan tubuh dengan temulawak (Foto :Indoindians)

JAKARTA - Jumlah pasien positif Virus Corona atau Covid-19 semakin bertambah. Masyarakat diminta untuk tetap di rumah. Ketika di rumah tentunya juga harus memerhatikan kebersihan dan kesehatan tubuh. Salah satunya dengan memperkuat daya tahan tubuh dengan berbagai macam rempah-rempah.

Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan, orang yang terkena Covid-19 akan mengalami demam, batuk, dan pilek.

"Bila infeksinya sudah sampai ke paru, orang bisa mengalami pneumonia (radang paru) hingga mengalami kesulitan napas atau sesak yang bisa berujung pada kematian," kata dr Erlina beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Namun, pada beberapa kasus, seorang yang mengidap Virus Corona tidak menunjukkan gejala apa pun.

dr. Erlina mengatakan, Virus Corona sangat pintar. Virus ini mungkin tidak membuat seseorang sakit karena memiliki daya tahan tubuh yang baik, namun dia bisa bersembunyi di tubuh seseorang. Kemudian, virus pun akan ditransfer kembali kepada orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Selain itu, Virus Corona juga bisa menyerang anak-anak. Merujuk pada laporan Business Insider, peneliti menyatakan, sebanyak 90% anak-anak yang mengidap Virus Corona menunjukkan gejala ringan atau sedang.

Sebanyak 39% berkembang menjadi pneumonia tanpa menunjukkan gejala yang jelas, 50% lainnya mengalami demam, batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, kelelahan sementara 4% lainnya tidak menunjukkan gejala apapun.

dr. Erlina menyarankan agar masyarakat menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, minum suplemen, dan vitamin.

“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, karena Virus Corona bisa menular bila terjadi kontak langsung dengan orang yang sudah lebih dulu mengidap corona. Namun bila seseorang memiliki antibodi yang kuat, maka virus corona tidak bisa melumpuhkan tubuh,” ujar dr Erlina.

Sementara itu, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) Chairul A. Nidom mengatakan, Covid-19 seperti juga Flu Burung, merupakan wabah internasional atau global.

Flu Burung tidak pandemi karena penularannya tidak secepat Covid-19. Sedangkan Covid-19 lebih cepat penyebarannya karena bisa menular melalui kontak langsung antar sesama manusia. Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman virus Covid-19.

"Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk memelihara daya tahan tubuh adalah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin," kata Prof Nidom.

Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.

Terkait dengan infeksi virus Covid-19, Prof. Nidom menjelaskan, curcumin dalam temulawak mampu mengendalikan produksi sitokin akibat dari satu sel yang terinfeksi oleh virus, baik itu virus infuenza maupun Covid-19.

Prof. Nidom mengungkapkan, dalam penelitian yang dia lakukan pada 2008, curcumin pada temulawak mampu mengendalikan sitokin inflamatori sehingga tidak terjadi badai sitokin.

Hasil penelitian Prof Nidom ini sejalan dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan, Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang mengandung curcumin memiliki efek terhadap daya tahan tubuh yaitu sebagai imunomodulator (Cattanzaro et al, 2018).

Varalaksmi, et.al. (2008) melalui penelitian in vivo juga menyatakan, curcumin dapat memodulasi sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan kemampuan proliferasi sel T.

Penelitian bio-informatika yang dipublikasikan pada Maret 2020 dan kepustakaan terbaru telah menyebut, curcumin merupakan salah satu kandidat antivirus SARS-CoV-2.

Diharapkan curcumin yang terkandung di temulawak mampu meningkatkan ekspresi ACE2 bentuk soluble yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara protein virus dengan ACE2 bentuk fixed pada permukaan sel inang, di mana ACE 2 merupakan sel inang bagi Covid-19 (Inggrid Tania, 2020).

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisonal dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mendukung hasil penelitian tersebut.

Dr Inggrid menjelaskan, secara fungsional, ada dua bentuk ACE2 yaitu bentuk fixed (menempel pada permukaan sel) dan soluble (bentuk bebas dalam darah).

"Berdasarkan empirical experiental evidence, scientific evidence, dan clinical evidence temulawak terbukti aman dan memberikan manfaat daya tahan tubuh," katanya.

Berbagai penelitian, terutama penelitian in-vitro dan praklinis di dunia terhadap curcumin menunjukkan, curcumin bersifat antiperadangan, antivirus, antibakteri, antijamur, dan antioksidan.

VP Research and Development SOHO Global Health Raphael Aswin Susilowidodo menganjurkan masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak.

Penggunaan temulawak yang telah diekstrak menurut DR Aswin lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh.

"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simple dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan,” tutur DR Aswin.

 

Editor : Vien Dimyati

Sumber: iNews.id