Macam-macam Cerita di Balik WFH

Mus • Monday, 13 Apr 2020 - 18:47 WIB

Jakarta - Work From Home, Study From Home, atau Stay at Home, yang mengharuskan orang tinggal di rumah sejak sebulanan lalu sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, memunculkan banyak cerita. Ada yang bosan karena tidak banyak yang bisa dilakukan di rumah. Ada pula kisah para ibu yang lebih sering menaikkan nadanya saat bicara pada anak-anak. Sebaliknya ada anak-anak yang rindu pada sekolah dan ibu gurunya yang tidak segalak ibunya sendiri.

Di sisi lain, tak sedikit guru dan dosen yang mengaku lebih berat saat harus mengajar online. Sebab mereka harus memperhatikan satu per satu siswa atau mahasiswanya. Harus juga menjawab satu per satu siswa yang bertanya secara online. Apalagi kalau dosen atau guru itu punya anak yang masih sekolah dan harus study from home. Jadi makin berat tanggung jawab guru dan dosen.

Seperti pengakuan seorang guru di kawasan Tangerang, Ibu Endah, kepada Trijaya. "Anak-anak masih kelas VII dan IX. Jadi mereka bolak-balik tanya sama saya. Belum lagi kami harus berebut wifi," tutur Ibu Endah.

Namun ada juga dosen yang mengaku justru merasa lebih dekat dengan mahasiswanya, dengan kuliah online. Seringkali mereka juga bercanda selama kuliah lewat aplikasi teleconference. "Saya juga nggak perlu jaim," tutur seorang dosen pasca sarjana di UNS.

Mereka yang tidak terlalu banyak kegiatan selama "di rumah aja", punya macam-macam cara untuk menghilangkan rasa jenuh. Ada yang mengisinya dengan belajar memasak, membuat aneka permainan bersama keluarga, atau mengikuti permainan yang dibuat oleh jejaring sosial.

Selain itu ada pula yang main tebak-tebakan bersama teman yang mereka bagikan di media sosial.

Jadi, di rumah aja tidak selalu membosankan kok.. (Ret)