11 Pasien Covid-19 yang Sembuh di Singapura Donorkan Darah Untuk Pengobatan Terapi Plasma

Mus • Monday, 13 Apr 2020 - 19:16 WIB
Convalescent-plasma : AFP/Diana Berrent

Singapura - Sebelas orang yang telah pulih dari COVID-19 direkrut untuk menyumbangkan darahnya untuk keperluan perawatan baru virus corona, kata seorang direktur di Pusat Nasional untuk Penyakit Infeksi (NCID) Singapura.

Dilansir Channel News Asia, Senin (13 April 2020), dalam sebuah surat elektronik, Direktur Klinis NCID Dr. Shawn Vasoo mengatakan lebih dari 100 pasien yang telah pulih dari COVID-19 diperiksa dan 11 di antaranya direkrut, dan saat ini sedang menjalani penilaian.

Jika dinilai cocok, maka mereka akan mendonorkan darahnya untuk digunakan dalam terapi plasma yang "didasarkan pada prinsip bahwa pasien yang pulih memiliki antibodi pelindung yang dapat membantu melawan infeksi," kata Dr. Vasoo.

Proses pada terapi ini melibatkan pengambilan sel darah dari darah, melepaskannya dari jaringan plasma, yang kemudian akan digunakan untuk mengobati pasien COVID-19 yang mungkin sakit kritis.

"Terapi ini telah digunakan pada kasus infeksi lain, termasuk influenza dan SARS. Namun ia masih dianggap sebagai terapi baru dan belum terbukti untuk COVID-19, seperti halnya pengobatan dengan antivirus yang saat ini sedang digunakan," kata Dr. Vasoo.

"Evaluasi yang cermat oleh dokter dan persetujuan dari kerabat pasien diperlukan sebelum pengobatan terapi ini dimulai," tambahnya.

Meskipun manfaat terapi plasma belum terbukti untuk COVID-19 dan profesional medis masih membutuhkan data lebih lanjut dari uji coba yang dilakukan serta studi observasi klinis, Vasoo mengatakan ada kasus yang dapat dicoba untuk menjalani pengobatan ini.

“Mengingat terbatasnya opsi pengobatan untuk COVID-19 saat ini, data penggunaannya pun terbatas tetapi cukup memadai, seperti pada saat wabah SARS tahun 2003, kami berpikir bahwa pasien yang terpilih dan memenuhi syarat kemungkinan berpotensi bisa mendapat manfaat dari terapi ini, maka kami menyiapkan program ini,” dia kata.

Untuk dapat menjadi pendonor darah, donor harus sudah melewati masa pemulihan 28 hari sejak dipulangkan dari rumah sakit untuk memastikan bahwa mereka sepenuhnya sehat. Mereka juga perlu memiliki tingkat antibodi yang cukup tinggi dan menjalani tes darah untuk memastikan dirinya tidak memiliki virus lain seperti HIV, Hepatitis B, atau Hepatitis C.

Dr. Vasoo mengatakan berbagai kalangan sedang berusaha mengidentifikasi antibodi penawar yang baik dan menghasilkan antibodi sejenis tanpa harus mengambil darah dari donor, termasuk mempelajari kemanjuran pengobatan tersebut dalam penelitian pada manusia.

Beberapa negara telah menunjukkan keberhasilan dalam percobaan mereka dengan menggunakan terapi ini. Di Korea Selatan misalnya, dua pasien pulih dari COVID-19 setelah menerima terapi plasma.

Di Singapura, pasien-pasien yang pulih sedang didekati oleh paramedis yang menangani mereka untuk mengetahui apakah mereka tertarik menjadi donor. Apabila berminat, mereka akan dirujuk ke NCID.

Berdasarkan laporan pada Minggu (12 April 2020), sebanyak 560 pasien di Singapura telah pulih sepenuhnya dari COVID-19. (Lic)