IDI JDN dan Suntory Garuda Beverage Serukan Penggunaan Masker Kain Bagi Masyarakat, Supaya Masker Medis dan Hazmat Tersedia untuk Tenaga Medis

VIR • Wednesday, 15 Apr 2020 - 09:06 WIB
IDI JDN dan Suntory Garuda Beverage

Jakarta, Indonesia – Junior Doctors Network – Ikatan Dokter Indonesia (IDI JDN) dan Suntory Garuda Beverage (SGB), perusahaan minuman dalam kemasan terkemuka di Indonesia, mengajak masyarakat menggunakan masker kain ketika keluar rumah sesuai himbauan WHO. Dengan demikian IDI dan SGB berharap masker medis atau N95 serta disposable coverall (pakaian hazmat) dapat tersedia cukup bagi para tenaga medis di Indonesia.

Hal ini diserukan bersama oleh kedua organisasi kepada masyarakat luas bersamaan dengan simbolis penyerahan 2.000 pakaian hazmat dan ribuan masker medis termasuk masker N95 bagi para tenaga kesehatan di 22 rumah sakit, yang tersebar di 12 kota;  yaitu Jakarta, Bekasi, Sorong dan Ambon, termasuk delapan kota di mana lokasi pabrik SGB berada, yaitu Tangerang, Gunung Putri Bogor, Pati, Sidoarjo, Bandar Lampung, Pekanbaru, Gowa, dan Banjarbaru.

 

Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K), Chairman of Junior Doctors Network (JDN) Indonesia mengatakan, “Dengan permintaan alat pelindung diri (APD) yang tinggi dari seluruh lapisan masyarakat, bukan saja dari kalangan medis, maka selain harga APD yang melambung, stoknya pun semakin menipis. Padahal kekurangan APD dapat membuat para tenaga medis yang berada di garis depan penanggulangan wabah COVID-19 sangat rentan bahkan dapat memperburuk penyebaran virus. Kita tidak dapat membiarkan situasi ini terjadi terus menerus. Jika Anda sehat, cukup bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Jangan berkerumun. Gunakan masker kain jika keluar rumah. Rajin cuci tangan dan hindari menyentuh wajah. Mohon biarkan tenaga medis yang menggunakan APD dengan standar medis karena memang resiko tertular lebih tinggi.”

Oleh karena itu IDI JDN sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan SGB untuk tim dokter dan tenaga medis di Indonesia. “Bantuan dari SGB sangat berarti bagi para tenaga medis untuk mengurangi resiko tertular, sehingga mereka dapat terus memberikan pelayanan yang optimal dalam penanganan pasien Corona,” tambahnya.

Mekanisme distribusi bantuan ditentukan oleh IDI JDN dengan cara menentukan rumah sakit mana saja di 10 daerah tersebut dan berapa banyak yang harus dikirim untuk masing-masing rumah sakit. Atas nama IDI JDN, maka tim lapangan SGB kemudian akan mengirimkan paket APD tersebut sesuai instruksi IDI JDN. Di dalam paket akan terdapat panduan kontak penerima beserta surat referensi dari IDI JDN.

Charles Rossi, Chief Executive Officer, SGB mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas semangat dan pengabdian para tenaga medis dalam menangani pandemi COVID-19. Kami juga berterima kasih kepada IDI JDN yang memberi kesempatan kepada SGB dan karyawan untuk turut berkontribusi dalam penyediaan APD bagi para tenaga medis Indonesia. Kita bisa melewati masa-masa sulit ini hanya jika kita semua bekerja sama bahu membahu. Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menaati himbauan dari pemerintah maupun lembaga-lembaga kesehatan nasional dan internasional untuk memutus mata rantai penyebaran virus – terutama yang terbaru, yaitu selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, namun jangan menggunakan masker medis atau pakaian hazmat. Masker dari bahan kain sudah cukup.”  

Charles menjelaskan lebih lanjut bahwa kolaborasi semua pihak untuk memerangi wabah bersama-sama ini selaras dengan visi Suntory Group yaitu Bertumbuh untuk Kebaikan (Growing for Good). Kami selalu bercita-cita untuk tumbuh menjadi perusahaan yang selalu memberikan manfaat baik bagi komunitas.

Keselamatan dan kesehatan manusia merupakan prioritas utama SGB. Selain bantuan APD kepada 22 rumah sakit di 12 daerah di Indonesia, SGB menyediakan pula Alat Pelindung Diri (APD) dan dukungan hand sanitizer serta suplemen bagi karyawan, distributor dan para mitra bisnis perusahaan. SGB juga membagikan puluhan ribu masker kain kepada hampir 700 toko kelontong rekanan penjual produk-produk SGB yang tersebar di seluruh Indonesia serta tak kurang dari 20 sekolah yang tersebar di empat kota di seluruh Indonesia.